RADARSEMARANG.COM, Salah satu masa yang terpenting dalam perkembangan manusia adalah masa remaja. Dalam masa ini, individu mengalami berbagai perkembangan baik perkembangan fisik, psikis, sosial, maupun perkembangan emosional.
Di SMP Negeri 4 Pemalang masalah-masalah yang sering kali terjadi pada siswanya timbul pada saat proses interaksi antara remaja dengan lingkungannya. Masalah yang ditimbulkan oleh remaja biasanya disebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja dapat berupa tindakan kenakalan biasa hingga kepada tindakan yang menjurus kriminal. Survei yang dilakukan Federasi Kesehatan Mental Indonesia (Fekmi) menemukan bahwa para remaja telah mengenal tempat maksiat, perilaku minum minuman keras, merokok, dan narkoba yang sudah muncul pada remaja awal.
Akan tetapi kenakalan remaja yang timbul di SMP Negeri 4 Pemalang adalah sebatas terlambat datang ke sekolah dan membolos. Selama diberlakukan belajar dari rumah (BDR), bimbingan konseling sering kurang diperhatikan. Mayoritas sekolah dan guru lebih fokus pada capaian kompetensi dasar. Padahal dalam implementasinya, banyak sekali permasalahan siswa menuntut kehadiran guru bimbingan konseling (BK).
Bimbingan konseling perlu hadir. Pendidikan pada usia remaja menjadi momen yang penting dalam menentukan karakter seseorang setelah dewasa. Lingkungan pergaulan baik di sekolah maupun di rumah mempunyai peluang yang sama kuatnya dalam pengembangan karakter.Sekarang ini, pendidikan karakter sangat digembor-gemborkan dalam pelaksanaan KBM. Bimbingan konseling (BK) merupakan salah satu bagian dari sekolah yang juga turut serta membantu peningkatan pendidikan karakter. Hadirnya BK diharapkan dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk kenakalan remaja, terutama untuk memperkuat karakter remaja.
Kenakalan remaja yang disebabkan dari permasalahan emosi remaja dapat dicegah dengan cara bimbingan untuk mengontrol emosi. Kematangan emosi merupakan hal yang esensial bagi remaja. Kematangan emosi berhubungan dengan kemampuan remaja untuk bertindak secara etis dan memperlihatkan kemampuan mengendalikan diri. Melalui bimbingan yang intensif dapat digunakan untuk memahamkan peserta didik terkait pengendalian emosi. Hal ini dapat membuat proses belajar peserta didik mencapai taraf maksimal. Sehingga masalah-masalah yang berhubungan dengan akademik pun dapat terselesaikan.
BK juga dapat digunakan sebagai jembatan antara sekolah dan orang tua. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar waktu peserta didik digunakan di rumah dan sekolah. Oleh karena itu perlu adanya sinkronisasi pengawasan baik di rumah dan di sekolah. Hal ini yang membuat perlu ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara sekolah dan keluarga dalam mengembangkan karakter anak remaja.
Dengan adanya bimbingan konseling diharapkan para peserta didik dapat memaksimalkan pelayanan yang ada, terutama saat menghadapi suatu masalah. Sehingga beban yang dipikul peserta didik menjadi semakin ringan karena dapat dibantu oleh guru BK. Kurangnya masalah yang dihadapi peserta didik ini dapat mendorong berkurangnya angka kenakalan remaja.
Penanggulangan siswa merupakan tanggung jawab bersama baik itu dari pihak orang tua, sekolah, maupun masyarakat. Kerjasama antara unsur-unsur terkait sangat diperlukan sehingga diperoleh hasil yang optimal dengan cara efektif dan efisien. Diantara usaha yang sangat penting dan dapat dilakukan oleh setiap orang tua, guru atau pemimpin masyarakat adalah dapat menciptakan ketentraman batin bagi remaja. Beberapa cara dalam mengatasi siswa bermasalah, meliputi : a. Pengenalan awal tentang kasus (dimulai sejak semula kasus itu dihadapkan) b. Pengembangan ide-ide tentang rincian masalah yang di hadapi oleh siswa.
Dengan penerapan pendidikan karakter dan adanya kerjasama antara guru Bimbingan dan Konseling dengan guru serta masyarakat maka permasalahan kenakalan siswa di SMP Negeri 4 Berhasil di selesaikan dari tahun ke tahun. (ag1/ton)
Guru SMP Negeri 4 Pemalang