RADARSEMARANG.COM, HAMPIR satu tahun metode dan model pembelajarannya mengikuti sistem daring. Pemerintah telah berupaya keras untuk mengadakan vaksin virus corona, sehingga tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini sekolah akan mengadakan pembelajaran secara tatap muka, dalam hal ini tentu saja para pendidik jangan sampai lupa dalam penggunaan metode dan model pembelajaran secara tatap muka. Salah satunya adalah metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Penggunaan metode tersebut sangant cocok digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama pada materi teks prosedur.
Beberapa masalah sering terjadi pada pembelajaran tatap muka pada materi tersebut, diantaranya yaitu siswa kurang memahami bacaan teks prosedur; siswa kurang memperhatikan dan menganggap mudah pokok bahasan tersebut; ketidak tepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran pada saat penyampaian materi, sehingga para siswa menjadi cepat jenuh dan semakin tidak berminat untuk memahami bacaan teks prosedur. Berdasarkan analisis masalah, maka salah satu alternatif pemecahan masalah melalui metode pembelajaran CIRC pada peserta didik. Metode tersebut dapat dijadikan alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis teks prosedur. Selain itu, metode tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir.
Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung pada beberapa aspek. Salah satunya adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran salah satunya adalah berkaitan dengan pemilihan metode. Metode yang dipilih haruslah sesuai dengan materi dan tujuan yang ditentukan. Begitupun dalam penggunaan metode CIRC harus disesuaikan dengan materi, tujuan, situasi dan kondisi pembelajaran. Metode CIRC atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. Dalam metode ini, setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide untuk memahami suatu konsep atau menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama. Model kooperatif sendiri merupakan model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu bersamaan dan ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain.
Model ini dapat membantu siswa mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengungkapkan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli. Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitik beratkan pada aktivitas anggota kelompok yanng saling membantu dalam belajar. Model ini dapat membantu siswa mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengungkapkan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya. Seperti yang diterapkan di SMPN 1 Petarukan. (pg2/zal)
Guru SMPN 1 Petarukan