26 C
Semarang
Minggu, 26 November 2023

Tingkatkan Keterampilan Menulis Puisi dengan Partisipatori di Luar Kelas

Oleh : Istikomah, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BELAJAR merupakan suatu kegiatan aktif siswa dalam membangun pemahaman terhadap suatu konsep. Pembelajaran merupakan suatu interaksi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan suatu keberhasilan dalam menyelenggarakan suatu pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”

Keterampilan menulis (writing skill) merupakan suatu kegiatan aktif – produktif yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satu Kompetensi dasar di kelas IV adalah menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan kesenangan. Muara akhir dari pembelajaran puisi bukan menjadikan siswa sebagai penyair, tetapi menjadikan siswa terampil menulis puisi.

Metode partisipatori adalah metode pembelajaran yang lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh, dengan cirinya antara lain : belajar dari realitas atau pengalaman, tidak menggurui dan dialogis. Metode partisipatori menjadikan siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai subjek. Keaktifan siswa berupa melakukan kegiatan secara mandiri. Namun, bukan berarti guru pasif, tetapi guru juga aktif dalam memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh motivasi dan pandai berperan sebagai mediator.
Sedangkan Outdoor digunakan untuk mendekatkan siswa dengan objek pembelajaran,

yang bersifat konkret sehingga siswa tidak hanya memperkirakan objek berdasarkan imajinasinya semata. Berhadapan dengan objek langsung akan memperkuat imajinasi siswa. Outdoor juga dapat mengatasi kejenuhan siswa berkreasi, belajar di dalam ruangan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan siswa juga guru merasa jenuh. Hal ini disebakan kurangnya variasi pandangan dan ojek yang dipelajarinya. Kejenuhan ini bisa dilihat dari perilaku siswa yang tidak terfokus pada materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Membuat puisi memerlukan suatu kondisi yang tenang dan inspiratif. Jika kegiatan itu hanya diakukan dalam suatu ruang dengan pandangan yang terbatas, maka siswa akan merasa kurang nyaman dan berakibat tidak berkembangnya imajinasi siswa untuk lebih kreatif membuat puisi. selain itu juga outdoor dapat meningkatkan kebersamaan dan kesetiakawanan siswa. Guru memberikan materi pembelajaran di luar ruang kelas dapat menyertakan pula tugas kelompok kepada siswa (misalnya membuat yel-yel sebelum kelompok itu tampil membacakan puisinya).

Dalam praktek pembelajaran outdoor dengan metode partisipatori di SDN 02 Wiyorowetan terlebih dahulu guru mengadakan survey lingkungan yang akan digunakan sebagai objek pembelajaran. Lingkungan yang akan dijadikan tepat pembelajaran sebaiknya dekat dengan sekolah dan tidak membahayakan bagi anak-anak. Hindari tempat yang memungkinkan anak berada di luar jangkauan guru, misalnya di pantai, dihutan, di sungai, dan lain-lain. Guru menentukan objek yang akan digunakan pembelajar untuk membuat puisi (Misalnya: tema kebersihan lingkungan, tema tumbuh-tumbuhan, tema alam, dan sebagainya). Mencari tempat dengan suasana tenang, bukan yang biasa digunakan lalu-lalang dan jauh dari keramaian. Misalnya di halaman sekolah, taman sekolah, atau belakang sekolah. Metode partisipatori yang dipadukan dengan pembelajaran di luar kelas dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang menyenangkan khususnya pada pembelajaran penulisan puisi. (pg2/zal)

Guru SDN 02 Wiyorowetan, Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya