RADARSEMARANG.COM, Pendidikan bahasa Indonesia adalah pembelajaran tentang pengenalan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar khususnya di kelas 1 menekankan pada kemampuan peserta didik agar dapat membaca dan menulis permulaan. Kemampuan tersebut harus dimiliki oleh setiap peserta didik.
Pada dasarnya siswa dikelas 1 sekolah dasar sudah mampu membaca, tetapi dalam hal menulis banyak peserta didik yang ternyata belum mampu. Menurut Rusyana (1998:191) bahwa keterampilan menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan.
Keterampilan Membaca Menulis Permulaan (MMP) merupakan program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal. Yakni pada saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah. Membaca Menulis Permulaan merupakan menu utama, maka harus harus benar-benar diperhatikan terutama di sekolah dasar. Karena dengan cara itulah guru dapat menjadikan siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Ketika saya memberikan tugas menggambar sederhana bagi peserta didik kelas 1 SD Negeri 1 Winong, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, saya melatih peserta didik menggunkan empat gerakan kecerdasan. Yaitu, cerdas gerak yang melatih gerakan tangan anak saat membuat gambar. Cerdas diri, di mana melalui gambar anak dapat membuat gambar yang sesuai dengan imajinasi mereka. Cerdas bahasa, di mana peserta didik dapat mengungkapkan apa yang ingin mereka tuangkan. Dan yang keempat adalah cerdas gambar, bagaimana mereka membuat bentuk-bentuk yang mereka gambarkan. Di masa ini justru mereka harus semakin sering untuk menggambar. Karena dari gambar-gambar mereka timbul ruang kreatifitas. Ruang kreatifitas ini adalah kecerdasan yang lebih baik dibandingkan dengan menghitung dan menghafal. Sehingga peserta didik dapat memahami pelajaran mereka di sekolah.
Dengan menggambar sederhana diharapkan peserta didik termotivasi dan mau belajar di rumah selama masa pandemi. Membangun suasana yang menyenangkan bagi peserta didik menjadi hal penting dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) di saat pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan berakhir. Pembelajaran yang menyenangkan akan lebih efektif karena peserta didik tidak akan bosan dan meningkatkan semangat belajar lebih maksimal.
Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing peserta didik apalagi di kelas rendah. Terlebih di masa pandemi, tingkat kreatifitas guru juga benar-benar dituntut dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh. Tidak hanya kreatif, akan tetapi juga harus inovatif. (pg1/ton)
Guru SD Negeri 1 Winong Kec. Ngampel Kab. Kendal