RADARSEMARANG.COM, Belajar sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII, memahami pola pemerintahanya serta perkembangan ilmu pengetahuannya dengan metode informasi powerpoint/ceramah hanya sedikit siswa yang paham dan ikut aktif dalam pembelajaran, Meskipun siswa sudah dibekali dengan sejumlah informasi untuk membantu memahami materi yang sedang dipelajari. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan cara konvensional verbalistik tidak mampu meningkatkan kompetensi berbicara siswa karena siswa tidak sepenuhnya terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa cenderung bersikap pasif hanya menerima sepenuhnya materi yang dijelaskan guru di depan kelas dan tidak memiliki rasa percaya diri untuk aktif dalam pembelajaran.
Berbagai masalah tersebut di atas, perlu mendapat perhatian dan pemecahan yang tepat. Oleh sebab itu, guru sebagai peneliti berusaha mencari pemecahan dan penanganan yang tepat, harapannya kompetensi siswa optimal. Salah satu bentuk pemecahan di SMP N 1 Bawen kelas VIIIG penulis menerapkan pembelajaran kooperatif duta dunia. Duta Dunia (Dua Tamu Dua Menerima) yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang terinspirasi dari model pembelajaran Two Stay Two Stray atau dua tamu dua tinggal.
Model pembelajaran kooperatif tipe ini pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi kepada kelompok lain (Isjoni, 2009). Sedangkan model pembelajaran kooperatif duta dunia adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang tamu dari kelompok lain, Yang membedakan adalah dalam proses pelaksanaan, kalau dengan model Two Stay Two stray setiap kelompok harus bertamu kesemua kelompok, sedangkan dalam model duta dunia mereka tidak berkunjung ke semua kelompok. Mereka hanya berkunjung ke satu kelompok saja untuk efektifitas waktu dan memfokuskan materi yang harus mereka kuasai.
Model pembelajaran kooperatif tipe dua tamu dua menerima ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan. Setelah diskusi intra kelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok dan tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada satu kelompok tertentu. Jika mereka telah selesai melaksanakan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke kelompok asal, baik siswa yang menjadi duta maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan.
Model ini tidak hanya bekerja sama dengan anggota sekelompok tetapi bisa juga bekerja sama dengan kelompok lain yang memungkinkan terciptanya keakraban sesama teman dalam suatu kelas dan lebih berorientasi pada keaktifan siswa. Metode pembelajaran kooperatif model duta dunia ini merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik. (bw2/ton)
Guru PAIBP SMP N 1 Bawen