29 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Tingkat Keberhasilan Pembelajaran Daring di Sekolah Terpencil

Oleh : Nia Wuri Wijayanti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SAAT ini corona menjadi pembicaraan yang hangat. Dibelahan bumi manapun corona masih mendominasi ruang public. Dalam waktu singkat saja namanya menjadi trending topic dibicarakan disana – sini dan diberitakan secara massif di media cetak maupun elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS COV 2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari corona virus yang menyebabkan penyakit menular ke manusia. Dengan adanya corona virus ini berdampak dalam segala segi kehidupan salah satunya adalah pendidikan.

Hampir di seluruh dunia, sekolah meliburkan siswanya dan menerapkan pembelajaran dalam jaringan atau yang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran daring. Banyak para orang tua mendadak membelikan HP untuk putra putrinya dengan cara kredit. Tentunya hal ini sungguh memberatkan para orang tua di daerah terpencil. Sementara itu, setelah mereka berhasil memiliki HP, merekapun diwajibkan mengisi kuota sebagai sarana pembelajaran.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil kkarena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Ramai diberbagai media social yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata adaorangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah. Banyak orangtua merasa terbebani dengan adanya pembelajaran daring. Terutama bagi para orangtua di daerah terpencil yang mempunyai latar belakang pendidikan hanya lulusan SD. Mereka kesulitan membimbing putra-putrinya apalagi apabila sang anak duduk dikelas tinggi (kelas 4, 5 dan 6 SD) misalnya.

Selain peran orang tua, peran guru juga berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran daring. Aneka pembelajaran daring yang menarik harus dibuat guru agar para siswa mau mengikuti pembelajaran. Setidaknya tugas-tuigas yang diberikan juga tidak memberatkan siswa. Guru juga perlu melakukan upaya tertentu agar pembelajaran daring dapat bermakna dan menyenangkan bagi anak. Guru perlu mendalami perkembangan teknologi yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran online. Misalnya presentasi menggunakan video konferensi, tugas yang dikerjakan melalui dokumen online, hingga memberikan softcopy materi pembelajaran. Ini berfungsi agar peserta didik dapat menerima materi yang menarik dan efektif. Memanfaatkan pembelajaran daring perlu dilakukan secara terencana dan efektif dari segi waktu. Sehingga guru perlu mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail untuk kualitas belajar yang baik.

Guru dan siswa bersama-sama dapat menetapkan tujuan pembelajaran, waktu, dan memilih materi dengan langkah-langkah yang tepat dan akurat. Dalam pembelajaran online guru harus mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi anak didik melalui lokasi yang jauh dan berbeda-beda. Maka itu guru perlu memiliki visi yang jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin. Sehingga guru berperan juga sebagai motivator, fasilitator, dan komunikator. Terakhir guru dapat menyampaikan pesan kepada anak didik agar menjadi tangguh terutama dalam masa pandemi. Sebab penyebaran covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap fisik dan mental semua individu termasuk anak. Sehingga anak perlu diberikan motivasi untuk beradaptasi dengan hal-hal baru terkait dengan upaya pencegahan penularan coronavirus.

Solusi atas permasalahn ini adalah pemerintah harus memberi kebijakan dengan membuka layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus pembelajaran berbasis daring. Bagi sekolah – sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orang tua dansiswa melalui media cetak dan media social tentang tata cara pelaksanaan daring kaitannya dengan peran dan tugasnya. Seperti yang diterapkan di SDN 02 Jrakah, Pemalang. (pg1/zal)

Guru SDN 02 Jrakah, Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya