28 C
Semarang
Kamis, 28 September 2023

Menciptakan Kelas Online yang Interaktif di Masa Pandemi

Oleh : Istikomah, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PERSEBARAN virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk belajar hal-hal baru. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19 yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba membuat siswa kebingungan karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari rumah. Sementara, orang tua murid merasa stress ketika mendampingi proses pembelajaran, dan guru masih belum mempersiapkan strategi pembelajaran yang sesuai.

Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Mau tidak mau, suka tidak suka pembelajaran online mentransformasi pendidikan kita. Pembelajaran online tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang harus menjadi acuan guru dalam memanfaatkan teknologi yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan, memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti.

Pemberlakuan sistem belajar online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Guru harus sudah siap menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi, namun ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerahpun menjadi kendala.

Di SDN 02 Wiyorowetan para guru berusaha belajar bagaimana menciptakan dan mengolah pembelajaran online yang menyenangkan dan bukan menjadi beban berat bagi siswa, antara lain dengan cara : Interaksi intens antara siswa dan guru, ketika siswa dan guru terpisahkan oleh jarak, menciptakan hubungan antar keduanya menjadi sangat penting. Absen setiap hari dengan grup whatsapp atau google classroom juga dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Pembelajaran dengan video call, zoom, Microsoft teams dan lain-lain wajib menyalakan video agar mereka merasa bertanggung jawab untuk memperhatikan jalannya kelas dan guru dapat memperhatikan reaksi siswa saat pembelajaran.

Merencanakan kuis interaktif bagi siswa dengan pertanyaan yang dapat dijawab langsung oleh siswa. Menjembatani interaksi antar siswa memastikan siswa tetap dapat berinteraksi dengan yang lain menjadikan pembelajaran lebih hidup. Kontribusi kelompok membagi siswa ke dalam kelompok kecil dan mengharuskan mereka bekerja sama untuk menjawab permasalahan yang diberikan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang materi-materi yang diajarkan di kelas. Secara bergiliran, siswa bertanggung jawab untuk memimpin kelompok mereka, membuat catatan dan melaporkannya kembali ke seluruh anggota kelas.

Memberikan “ice-breaker” kelas online lebih memicu kejenuhan karena interaksi yang terbatas, maka guru juga harus memberikan “ice breaker” bisa dengan tebak-tebakan, bernyanyi, bertepuk atau menyisipkan video lucu atau motivasi. Punishment and reward, tetap berlaku untuk menerapkan disiplin dan tanggung jawab siswa serta reward diberikan untuk motivasi siswa.
Semua hal diatas tetap harus mempertimbangkan jangkauan sinyal internet dan penggunaan besarnya kuota karena pada dasarnya kemampuan setiap siswa berbeda, karena itu solusi dan inovasi guru sangat diperlukan. (pg1/zal)

Guru SDN 02 Wiyorowetan, Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya