28 C
Semarang
Jumat, 29 September 2023

Penguatan Pembelajaran Daring melalui Strategi Mandiri Peserta Didik di WhatsApp Group

Oleh : Sutikno, S.Pd.SD.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran online yang diterapkan pada kelas Sekolah Dasar merupakan suatu tantangan baru bagi guru dalam mengatur ulang strategi pembelajaran agar materi belajar dapat tersampaikan kepada siswa. Pembelajaran online dilaksanakan secara daring melalui jaringan internet dengan menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru.

Perencanaan pembelajarannya yaitu dengan membuat materi dan soal evaluasi untuk siswa, sedangkan pelaksanaan pembelajarannya yaitu membagikan materi dan tugas ke grup WhatsApp serta meminta siswa yang tidak memiliki handphone atau WhatsApp untuk mengambil soal ke sekolah atau guru yang datang ke rumah siswa untuk memberikan tugas. Selain itu, guru juga membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pembelajaran online.

Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan menerangkan materi melalui video. Siswa yang menjalani luring atau offline mempelajari materi dari LKS (lembar kerja siswa) yang sudah dibawa oleh masing-masing siswa. Metode pembelajarannya yaitu guru membuat video yang sedang menerangkan materi kemudian dikirim kepada siswa melalui WhatsApp. Alokasi waktu daring dilakukan setiap hari, sedangkan offline ditentukan sendiri atau secara mandiri, dan pengumpulan tugasnya sesuai dengan kesepakatan dari guru. Media belajar yang digunakan yaitu foto atau video yang diakses dari WhatsApp kemudian siswa mengumpulkan tugasnya melalui link Google form. Materinya berasal dari buku paket siswa maupun LKS dan materi yang disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar, kemudian guru membuat soal sebagai evaluasi pembelajaran.

Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu media komunikasi yang dalam penggunaannya harus melalui install terlebih dahulu pada smartphone, berfungsi sebagai alat komunikasi berupa chat dengan mengirimkan pesan baik itu pesan teks, gambar, video, maupun telpon. Penggunaan WhatsApp membutuhkan paket data dalam kartu telpon pemilik smartphone (Suryadi dkk, 2018:5).

Penggunaan WhatsApp memungkinkan penggunanya untuk dapat bertukar pesan tanpa biaya SMS karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang juga digunakan ketika memakai email ataupun browsing. WhatsApp menggunakan koneksi 3G/4G maupun jaringan WiFi dalam mengaplikasikannya. Penggunanya bisa berkomunikasi melalui obrolan secara online, berbagi macam-macam file, mengirim foto atau video.

Guru membuat grup pada fitur aplikasi WhatsApp yang digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran online. Keadaan yang tidak dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka guru membuat grup ini untuk memberi informasi kepada siswa, baik itu mengenai materi pelajaran maupun tugas-tugas siswa.Pada group ini guru dapat mengirimkan informasi, memberi materi, maupun tugas kepada siswa. Kemudian siswa mengirim atau meng-apload tugas tersebut pada Google Form yang sudah disediakan link-nya pada WhatsApp Group tersebut. Agar pembelajaran lebih bermakna di WhatsApp Grup perlu dilakukan pemantauan dan bimbingan di group kelas. Semua materi bisa disampaiakan dengan menerapakan efektifitas pembelajaran online gara dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik. Semua bentuk penugasan di WhatsApp Group harus berkolaborasi dengan Orang Tua dan peserta didik. Bentuk penugasan mandiri ini dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya penugasan berbasis portofolio, tematik, kuis aga lebih menarik dan tidak membosankan. (kb4/ton)

Guru Kelas SD Mangunrejo 3 Kec. Kebonagug Kab.Demak


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya