35.9 C
Semarang
Jumat, 29 September 2023

Menulis Cerpen Itu Ternyata Mudah

Oleh: Sumardiasih, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMRANG.ID, SEBAGIAN besar orang pasti sudah tahu apa yang dinamakan cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen. Cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang seperti novella atau novel. Ada beberapa ciri-ciri cerpen. Pertama, cerpen hanya memiliki 1000-1500 kata (5-6 halaman) untuk ukuran font 12, spasi 1.5, dan jenis huruf Times New Roman. Kedua, cerpen hanya memiliki satu alur cerita. Ketiga, cerpen hanya mempunyai 2-3 tokoh. Keempat, cerpen hanya memiliki tema yang lebih sederhana. Kelima, cerpen memiliki pembahasan yang lebih lugas. Keenam, cerpen hanya memiliki satu konflik dan satu klimaks.
Banyak orang beranggapan bahwa menulis cerpen itu sulit, padahal sebenarnya mudah asal kita memiliki kemauan menjadi seorang penulis cerpen. Sebenarnya tidak ada orang yang tidak berbakat untuk menulis. Menulis bukan semata tentang bakat, tetapi sebuah skill yang bisa diasah dan didorong oleh alasan yang kuat (strong why). Ada beberapa alasan kuat yang mendorong kita untuk mau menulis, misalnya untuk mengejar popularitas, dakwah, memperoleh royalti, atau memberikan kenangan terbaik untuk anak cucu kita. Jadi, jika kita masih berhenti menulis karena bad mood, karena sibuk, karena buntu ide, malas, atau apapun itu berarti kita salah memilih strong why.

Sebelum memulai menulis cerpen, Anda perlu menentukan unsur instrinsik terlebih dahulu. Pertama, tentukan tema cerita. Tema merupakan ruh dalam sebuah tulisan, misalnya tema percintaan, keluarga, persahabatan, sekolah, lingkungan dsb. Kedua, tentukan tokoh dan karakter. Memilih nama yang menarik karena tokoh dan karakter merupakan bumbu cerita. Ketiga, tentukan alur atau plot dalam cerita. Dari konflik yang terjadi jalan cerita atau alur akan dibangun. Keempat, Tentukan Point of View (PoV) atau sudut pandang. PoV merupakan sudut pandang atau cara penulis menempatkan dirinya di dalam cerita. Kelima, tentukan setting tempat atau waktu. Setting adalah tempat atau waktu cerita berlangsung. Setting yang tepat akan membuat cerita kuat.
Untuk penulis cerpen pemula apabila masih bingung memunculkan ide caranya mudah. Lihat sekeliling Anda, baik lingkungan sekitar maupun dunia maya. Ada banyak ragam peristiwa, bukan? Lalu kembangkan imajinasi Anda. Pilihlah satu, dua, atau tiga ide utama. Eksekusilah yang paling bisa membuat Anda mengeluarkan ide terliar dan teknik terdahsyat. Sisipkan plot twist, akhiri dengan twist ending dan jangan lupa, sematkan pesan moral. Ini penting dan akan membuat naskah Anda berbeda dan selalu hidup dalam ingatan pembaca.

Mulailah menulis dari gambaran besar cerita yang ada di benak kamu. Biasanya berupa premis, dilanjutkan sinopsis dan outline atau kerangka cerita. Outline merupakan rangkaian ide atau gagasan yang disusun secara sistematis, sebagai bentuk awal dari sebuah tulisan. Jadi, outline hanya ditulis garis besarnya saja. Kalau zaman SD kita mengenal sebagai kerangka karangan.

Sebagai penulis (apalagi pemula), outline sangat dibutuhkan untuk membantu dan membantu kita saat penulisan naskah. Adapun manfaat membuat outline agar naskah kita menjadi lebih fokus, terarah, dan detail. Outline itu ibarat GPS saat kita menulis. Outline tidak harus dibuat, tetapi sangat dianjurkan. Bila seorang penulis bisa mengontrol emosi dan mood, serta terbiasa berpikiran sistematis, maka outline tidak harus dibuat.

Kita membuat outline pada awal pembuatan naskah cerita pendek. Bisa juga setelah menyelesaikan halaman pertama. Biasanya saat ide terlintas, kita masih belum tahu mau dibawa ke man aide tersebut mengalir, tetapi setelah kita mulai menulis mendadak akan ada bayangan ke arah mana cerita akan dibawa. Saat inilah ide kita ikat dengan menuliskannya. Seperti yang dilakukan di MAN 2 Bantul, Yogyakarta. (pg1/zal)

Guru MAN 2 Bantul Yogyakarta


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya