26 C
Semarang
Senin, 11 Desember 2023

Gerakkan Tubuhmu

Oleh : Eko Trisnowati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan terhadap anak usia dini membutuhkan pendekatan dan sentuhan yang berbeda dengan pendidikan anak usia di atasnya. Anak didik usia dini memiliki kecenderungan melhat, mengamati, meniru dan mempraktikkannya kembali. Tingkat penasaran yang dimiliki oleh anak didik sangat tinggi dan membutuhkan arahan yang tepat. Anak usia dini membutukan bimbingan dan arahan yang persentasenya lebih besar dibandingkan dengan anak dalam usia pendidikan dasar. Anak memerlukan pendidikan, pengalaman, dan pengetahuan termasuk tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengenalan diri. Anak tidak serta merta dapat memahami dan mengenali dirinya sendiri. Anak membutuhkan bimbingan dari gurunya untuk mengenali dirinya sendiri terutama bagian tubuhnya beserta fungsinya.

Guru seharusnya dapat memanfaatkan fenomena ini dan mengembangkannya untuk merencanakan proses pembelajaran yang nyaman dan terukur. Guru perlu merencanakan proses pembelajaran yang dapat melibatkan anak didik untuk bekerjasama dengan anak didik yang lain. Pembelajaran kooperatif adalah alternatif model pembelajaran yang bersifat kebersamaan.

Joyce yang dikutip dalam Trianto (2007:5) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer dan lain-lain. Kemudian Suprijono (2010:46) menambahkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan prinsip pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran picture and picture.

Model pembelajaran picture and picture cocok digunakan di segala tingkat pendidikan lebih khusus pendidikan anak usia dini. Karena model pembelajaran ini dapat dilakukan secara sederhana, maupun dikembangkan secara komplek. Agus Suprijono (2009:110) model pembelajaran picture and picture adalah metode belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model pembelajaran apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran.

Penulis sebagai guru di TK PGRI Gedeg Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang mempraktikkan model ini secara sederhana pada anak didik dalam materi mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus. Langkah pemanfaatan model pembelajaran ini pertama guru membuka pembelajaran dengan menyampaikan salam dan menanyakan kabar kepada anak-anak. Guru memperlihatkan gambar-gambar terkait dengan materi pengenalan tubuh, fungsi dan gerakannya. Anak-anak secara bersama-sama memasangkan dan mengurutkan gambar sehingga cocok. Guru mengonfirmasi pasangan gambar yang telah diselesaikan. Guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, menyampaikan kesimpulan, evaluasi dan refleksi serta memberikan penguatan materi. Penulis merasakan peningkatan dalam minat dan antusias anak menyelesaikan tugasnya. (ti1/lis)

Guru TK PGRI Gedeg Kecamaatan Comal, Kabupaten Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya