RADARSEMARANG.COM, Seperti pembelajaran mata pelajaran yang lain, pembelajaran PKn memerlukan perhatian khusus agar hasil pembelajaran mencapai nilai KKM bahkan lebih. Pada proses pembelajaran PKn siswa kelas VI SDN Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, semester II tahun ajaran 2014/2015 pada standar kompetensi : Memahami peranan politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, KD 4.1: Menjelaskan politik luar negeri bebas aktif, hasil belajar siswa rendah. Dari 32 siswa, hanya 11 siswa yang sudah mencapai nilai KKM selebihnya yaitu 21 siswa belum mencapai nilai KKM (70). Penyebab hasil pembelajaran rendah antara lain : penulis hanya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan penugasan yang tidak disertai dengan dengan model pembelajaran yang cocok, sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran kurang, dan kemampun belajar siswa kurang maksimal.
Pemilihan model pembelajaran sangat berpengaruh pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam praktiknya tidak ada model pembeajaran yang sesuai dengan segala situasi dan kondisi. Penulis memilih model pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada proses pembelajaran.
Model pembelajaran make a match adalah suatu tipe model pembelajaran konsep. Model pembelajaran ini mengajak murid mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan konsep melalui suatu permainan kartu pasangan (Komala Sari, 2010:85). Langkah-langkah model pembelajaran make a match menurut Lorna Curran (Komala Sari, 2010:85) adalah sebagai berikut : Pertama, guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban; Kedua, setiap siswaa mendapat satu kartu; Ketiga, tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang; Keempat, setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya; Kelima, setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin; Keenam, setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya; Ketujuh, kesimpulan/penutup.
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran PKn Standar Kompetensi : Memahami perananan politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Kompetensi Dasar 4.1 : Menjelaskan politik luar negeri bebas aktif dengan model pembelajaran make a match di kelas, penulis mengamati suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Masing–masing siswa lebih aktif untuk mencari pasangan kartu jawaban/soal dan siswa. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Hasil penilaian penulis terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran make a match setelah melalui dua siklus adalah pertama : rata-rata hasil tes mencapai KKM (70), kedua: ketuntasan belajar 75% lebih, ketiga: keaktifan siswa termasuk kategori tinggi.
Dengan model pembelajaran make a match pada pembelajaran standar kompetensi: Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi, Kompetensi Dasar: Menjelaskan politik luar negeri bebas aktif, pertama : akan meningkatkan hasil belajar, kedua: meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, ketiga: meningkatkan keaktifan guru dalam proses pembelajaran. (pg1/ton)
Guru SDN Karanggondang, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan.