RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi antusias. Namun untuk mewujudkan itu perlu faktor pendukung. Untuk itu pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam materi teks eksplanasi, penulis menggunakan metode (Student Teams Achievement Division (STAD) pada kelas V di SD Negeri 03 Gejlig, Kecamatan Kajen.
STAD adalah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin, dkk. di Universitas John Hopkins pada tahun 1995. Menurut Slavin (2005: 143), model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dan paling tepat digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pendekatan dengan pembelajaran kooperatif.
Menurut Trianto (2009: 68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen, yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
Slavin (2005: 12-13) mengemukakan terdapat tiga konsep penting dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim.
Kesempatan sukses yang sama, bermakna bahwa semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya. Ini akan memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah semuanya sama-sama ditantang untuk melakukan yang terbaik, dan bahwa kontribusi dari semua anggota tim ada nilainya.
Kompetensi dasar pada pembelajaran teks eksplanasi di ranah pengetahuan meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dan pada ranah keterampilan menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.
Tujuan pembelajarannya siswa mampu menjelaskan ciri-ciri teks penjelasan (explanation), siswa mampu mengetahui langkah-langkah meringkas teks bacaan. Siswa mampu membuat ringkasan teks penjelasan (explanation) dengan tepat, dan siswa mampu menuliskan ringkasan teks penjelasan dengan kosakata yang tepat.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pembelajaran teks eksplanasi sebagai berikut, pertama, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Kedua, menyajikan informasi. Guru menyampaikan informasi terkait definisi, tujuan teks, struktur teks, unsur bahasa teks eksplanasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan. Ketiga, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Keempat, membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Kelima, evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Keenam, memberikan penghargaan. Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah, membuat siswa lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah. Dan mengembangkan bakat kepemimpinan serta keterampilan berdiskusi. Adapun kelemahannya kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan mengarahkan yang kurang pandai. (ce2.2/lis)
Guru Kelas V SD Negeri 03 Gejlig Kajen, Kabupaten Pekalongan