RADARSEMARANG.COM, MASA pandemi sudah berjalan sejak bulan Maret 2020. Pembelajaran pun dilaksanakan secara daring atau menggunakan internet. Antara guru siswa tidak saling tatap muka. Selain itu kurikulum pun juga tidak terpenuhi targetnya. Tahun pelajaran 2020/2021 sudah mulai, namun wabah corona belum sirna. Berdasarkan SE Mendikbud No 3 Tahun 2020 tentang “langkah pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan”, dan SE Mendikbud No 4 Tahun 2020 tentang ” pelaksanaan pendidikan pada masa covid 19″. Selama pandemi covid 19 siswa belajar di rumah, dan guru mengajar dari rumah. Banyak kendala yang dihadapi para guru siswa. Kendala yang dihadapi para guru adalah anak tidak menumpulkan tugas, anak tidak mempunyai gawai, dan tidak adanya perhatian dari orang tua terhadap anaknya. Kendala yang dihadapi para siswa adalah: tiak mempunyai gawai, tidak mempunyai pulsa, sinyal tidak lancar.
Kegiatan pembelajaran jarak jauh masih sangat efektif digunakan. Pemerintah selalu mengadakan evaluasi dan memberikan solusi bagi kelangsungan pembelajaran. Selain pembelajaran dengan daring , pembelajaran secara luring juga tetap dipakai untuk anak yang tidak memiliki android. Selain itu juga disampikan protokol kesehatan harus dilaksanakan. Pembelajaran bisa dilaksanakan sebara daring dan luring. Kerikulum menggunakan kurikulum 2013 dengan kondisi khusus atau dengan kata lain kurikulum darurat. SMP Negeri 1 Tirto melaksanakan aturan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Pekalongan. Dalam kondisi seperti ini peran kepala sekolah dalam kelancaran kegiatan PJJ sangat penting. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sesuai permendikbud nomor 15 tahun 2018 adalah: manajerial, kewirausahaan, dan supervisi tenaga pendidikan dan kependidikan. Pada masa pendemi ini peran kepala sekolah yang berfungsi sebagai Manajerial akan mempengaruhi kualitas pembelajaran di masa pendemi ini.
Untuk mengatasi hal tersebut Kampus Guru Cikal melalui Sekolah Lawan Corona di Kabupaten Pekalongan memberikan solusi dengan strategi “ATAP” berasal dari akronim: Sampaikan situasi Awal tanggung jawab guru dan tujuan pembelajaran, sampikan Tantangan yang harus diselesaikan, Sampaikan Aksi yeng menggunakan strategi dalam pembelajran, dan Ceritakan Pelajaran hasil refleksi. Pertama: kepala sekolah “menyampaikan situasi awal tanggung jawab guru” di masa pandemi. Pembelajaran harus tetap berjalan walau dengan strategi campuran yaitu daring dan luring. Daring untuk siswa yang mempunyai android, luring untuk siswa yang tidak mempunya android. Tujuan pembelajaran juga harus disampaikan kepada para siswa.
Kompetensi dasar yang disampaikan kepada para siswa lebih simpel. KD disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing sekolah. Dengan demikian siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Kedua adalah “tantangan yang diselesaikan”. Tantangan di pandemi sekarang adalah tidak semua siswa mempunyai android. Yang punya android terkendala keterbatasan kuota. Yang luring perlu mengambil dan mengembalikan tugas yang diberikan para guru. Ketiga yaitu Aksi dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan PJJ tidak semulus yang dibayangkan. Siswa yang punya android tidak semuanya mengumpulkan tugas. Siswa yang tidak mempunyai android tidak semua mengerjakan tugas.
Kendala tersebut diatasi dengan cara membagikan hasil tugas kepada para orang tua siswa. Dengan dibagikannya hasil tugas tersebut akhirnya orang tua tahu kedisiplinan anaknya dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Keempat yaitu hasil pelajaran disampaikan kepada orang tua. Pada saat ini guru bisa cerita tentang anaknya kepada orang tuanya. Bagaimana siswa mengerjakan tugas. Ada anak yang mengerjakan tugas sebagian, ada anak yang tidak mengerjakan tugas seluruhnya. Dengan pembagian hasil kepada orang tua tadi, orang tua semakin perhatian pada anaknya. Orang tua semakin tahu apa yang dilakukan anaknya maksudnya anak tersebut mengerjakan tugas dari guru atau malah membuka kontens lain. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah menggunakan strategi ATAP dalam fungsi manajerial di masa pandemi dapat meningkatkan pengumpulan tugas yang diberikan guru terhadap para siswa. (bp2/zal)
Kepala SMPN 1 Tirto Kabupaten Pekalongan