RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran abad milenial menghadapi revolusi industri 4.0 dan persaingan global mendapatkan tugas berat untuk menyiapkan kelulusan peserta didik yang mempunyai life skill. Ini sebagai bekal untuk mempertahankan eksistensi pendidikan di Indonesia dan minimal standar dengan pendidikan internasional.
Tugas berat yang diemban menjadi tugas semua yang terlibat dalam dunia pendidikan di Indonesia tak terkecuali guru. Guru sebagai pioner dalam memberikan dan menguatkan fondasi dasar pada diri peserta didik.
Tiga aspek pencapaian tujuan pembelajaran yang tertera dalam kurikulum pendidikan di Indonesia kognitif, afektif dan psikomotorik, harus benar-benar tercapai sebagai bekal dalam menghadapi persaingan global ekonomi maupun pendidikan.
Guru mendapat tuntutan untuk benar-benar mempunyai kompetensi menyeluruh dalam membelajarkan peserta didik. Guru harus mempunyai pengetahuan dan inovasi baru tentang model pembelajaran, metode pembelajaran maupun strategi pembelajaran, agar hasil yang akan dicapai dari pembelajaran bermanfaat bagi peserta didik kelak di masa akan datang.
Salah satu strategi pembelajaran aspek keterampilan yang akan penulis sajikan untuk membelajarkan IPA materi rantai makanan di SD Negeri Kaliboyo 01 adalah dengan strategi mengajar linguistik presentasi.
Menurut Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya dalam bukunya Strategi Mengajar Active Learning Multiple Intelligences, presentasi adalah suatu kegiatan di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain.
Tidak semua siswa mampu melakukan presentasi dengan baik, apalagi di depan khalayak ramai. Strategi presentasi dalam aktifitas belajar mengajar memungkinkan siswa mengeluarkan kemampuan terbaiknya baik itu kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Dalam proses belajar mengajar IPA rantai makanan, penulis menggunakan strategi presentasi dengan tata urutan sebagai berikut : guru menyampaikan materi pelajaran tentang rantai makanan sekaligus masalah atau tugas membuat rantai makanan yang harus dipecahkan siswa dengan berkelompok.
Masalah atau tugas yang telah dipecahkan masing-masing kelompok kemudian dipresentasikan oleh perwakilan siswa dari kelompok tersebut yang menjadi presenter. Siswa yang lain memperagakan secara teknis karya atau produk yang dibuatnya. Saat proses presentasi, kelompok lain bisa bertanya. Dalam situasi ini terjadi dialog dan diskusi, suasana kelas menjadi hidup. Aktivitas dalam proses presentasi dapat dinilai oleh guru. Presentasi yang dilakukan siswa terjadi aktivitas psikomotorik, sedangkan isi presentasi berupa materi pelajaran atau tugas merupakan kompetensi kognitif. Jadi dalam penggunaan strategi presentasi dapat terlihat adanya pembelajaran psikomotorik dan kognitif.
Penggunaan strategi mengajar linguistik presentasi, membelajarkan tiga aspek sekaligus kognitif, afektif dan psikomotorik. Bahkan dalam aktivitas presentasi siswa dapat mengeluarkan semua kemampuannya dari aspek kognitif dari isi materi atau tugas yang dipresentasikan, pada saat presentasi terjadi aktivitas melatih kemampuan psikomotorik. Kemudian saat terjadi dialog atau diskusi terjadi aktivitas penilaian sikap atau afektif. Maka, strategi mengajar ini bisa menjadi referensi atau pilihan untuk membelajarkan siswa, dengan harapan menghasilkan kelulusan siswa yang mempunyai daya saing dalam menghadapi tantangan global. (ti1/lis)
Guru SD Negeri Kaliboyo 01, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang