27 C
Semarang
Minggu, 10 Desember 2023

Menulis Descriptive Text dengan Bantuan Mind Mapping

Oleh: Sukesmi, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PADA umumnya, kompetensi menulis dalam mata pelajaran Bahasa Inggris menimbulkan kesulitan tersendiri. Keterampilan menulis tidak bisa terpisah dari keterampilan berbahasa yang lain, yaitu menyimak, berbicara dan membaca. Selama ini siswa khususnya di SMP Satu Atap Brengkolang Kabupaten Pekalongan sering mentok jika tiba pada kegiatan menulis. Siswa bukan hanya terbentur masalah penguasaan vocabulary atau perbendaharaan kosa kata, tetapi juga kesulitan menyatukan ide dalam menyusun tulisannya. Apa saja yang akan ditulis dan dari mana harus mulai menulis.
Menulis Descriptive text merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa kelas VII di Semester 2. Hal ini sesuai dengan kompetensi dasar 4.7.2 yaitu siswa mampu menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana, terkait orang, binatang, dan benda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.

Desciptive text memiliki fungsi sosial mendeskripsikan, mengenalkan, memuji, mengidentifikasi, mengkritik. Struktur teks mencakup identifikasi (nama keseluruhan dan bagian) sifat yang menjadi pencirinya fungsi, perilaku, manfaat, tindakan, kebiasaan yang menjadi penciri orang, binatang, atau benda yang dibicarakan. Sedangkan unsur kebahasaan melibatkan simple present tense serta nomina singular dan plural.

Salah satu altrenatif cara yang dapat digunakan adalah mind mapping atau pemetaan pikiran. Mind map adalah diagram yang digunakan untuk mengorganisasikan informasi secara visual. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974. Mind mapping menggunakan teknik curah gagasan dengan kata kunci, simbol, gambar, dan melukiskannya di sekitar tema utama.

Salah satu penerapan praktis mind map diulas oleh Joyce Wycoff dalam buku “Menjadi Superkreatif dengan Pemetaan Pikiran” yaitu dalam bidang penulisan. Jadi, menggunakan mind mapping sebagai alat bantu untuk menulis descriptive text sudah sesuai.

Urutan langkah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama secara berkelompok dan kedua secara individu.

Tahap pertama guru membagi kelas dalam kelompok- kelompok terdiri dari 3 atau 4 orang. Kemudian guru memberi contoh membuat mind map. Misalnya, guru akan membuat descriptive text tentang seseorang yang sangat dikenal. Guru menyampaikan fungsi sosial text tersebut adalah untuk mengenalkan. Guru dapat mencontohkan akan membuat text tentang kakak.

Di papan tulis, guru menunjukkan cara membuat mind map. Dimulai dengan membuat lingkaran di tengah papan tulis. Kemudian guru menulis nama orang yang akan dideskripsikan. Langkah selanjutnya yaitu membuat garis-garis lengkung. Pada ujung garis-garis lengkung itu guru membuat lingkaran lagi dan menuliskan berbagai informasi umum berkaitan subjek yang akan dideskripsikan. Misalnya, usia, pekerjaan, sekolah, alamat, hobi, makanan dan minuman favorit, warna favorit, tokoh yang dikagumi, cita-cita, dan sebagainya. Kemudian langkah yang sama diulang dengan menuliskan informasi rinci subjek. Misalnya pada lingkaran usia ditambahkan infromasi fifteen years old, pada pekerjaan ditambahkan infromasi student, dsb.

Dari mind map yang dibuat guru, nantinya akan tersaji informasi rinci tentang seseorang.

Jika mau menulis tentang subjek yang lain, misalnya benda, binatang, atau tempat, maka tahapan yang dipakai sama seperti contoh. Yang disesuaikan adalah informasi rinci subjek tersebut. Contohnya jika akan menulis tentang subjek tempat, maka informasi hobi, makanan dan minuman serta warna favorit harus diganti dengan lokasi dan infromasi lain yang relevan.

Langkah pembelajaran selanjutnya, siswa dalam kelompoknya menyalin contoh mind map yang dibuat guru. Setelah itu guru memberikan daftar subjek yang dapat dipilih tiap kelompok untuk dibuat mind map nya. Masing-masing kelompok harus memilih subjek berbeda dari kelompok lain.

Setelah mind map tiap kelompok selesai dibuat dengan bimbingan guru, maka langkah selanjutnya adalah merangkai informasi yang sudah dihimpun dalam mind map menjadi sebuah paragraf.

Tahap kedua yaitu siswa membuat mind map secara individu. Urutan kegiatannya sama seperti kegiatan dalam kelompok. Diharapkan siswa sudah menguasai langkah kerjanya. Namun, guru tetap bertugas membimbing dalam proses tersebut, serta memeriksa hasilnya dan melakukan review dan penilaian hasil tulisan yang dibuat siswa. (bp1/zal)

Guru SMP Satu Atap Brengkolang Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya