RADARASEMARANG.ID, Selama ini konsep belajar tata cara berwudu masih diajarkan dengan cara teori dan peraga saja. Peserta didik sering merasa ketakutan jika disuruh memperagakan tata cara wudu dengan baik dan benar. Guru harus memiliki berbagai alternatif cara dalam mengajar belajar tata cara berwudu.
Tujuan asyiknya belajar tata cara berwudu dengan nada lagu tepuk tangan yaitu siswa dapat mempelajari dan memahami materi tentang tata cara berwudu menjadi mudah, mengena dan menyenangkan. Asyiknya belajar tata cara berwudu adalah suatu media visual dalam pembelajaran yang merupakan inovasi baru yang menggabungkan antara nada lagu baca bismilah sambil tepuk tangan (tepuk 3x), kumur-kumur membasuh hidung membasuh muka (tepuk 3x), membasuh tangan sampai siku dan seterusnya, sampai dengan selesai dengan belajar tata cara berwudu.
Guru memulai memperkenalkan konsep nada lagu baca bismilah sambil tepuk tangan, kumur-kumur membasuh hidung, muka, tangan sampai siku, kepala dan telinga, yang terakhir membasuh kaki lalu doa. Dengan langkah-langkah guru memancing menyanyikan nada lagu tepuk wudu secara otomatis peserta didik langsung melanjutkan secara tiba-tiba sampai selesai. Kemudian guru mengulang menyanyikan tepuk wudu, peserta didik diajak menyanyikan bersama-sama.
Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang tata cara berwudu. Ketika Guru meminta peserta didik unuk menirukan gerakan urutan wudu biasanya peserta didik terkesan gerakan wudu dengan tepuk wudu. Peserta didik yang terkesan dengan sendirinya mengucapkan dan menirukan tepuk wudu berulang-ulang bersama teman-temannya dengan baik setelah pembelajaran usai. Ketika menyanyikan nada lagu tepuk tangan sambil berjalan dan bernyanyi-nyanyi dengan rasa riang gembira.
Asyiknya belajar tata cara berwudu memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam belajar cara berwudu dengan baik dan benar. Peserta didik lebih aktif dan memperoleh pembelajaran yang bermakna, melatih peserta didik untuk berkomunikasi dengan guru, teman-teman maupun orang lain. Peserta didik memiliki keberanian di hadapan guru dan teman-temannya di dalam kelas. Terutama peserta didik yang pemalu menjadi berani bertanya dan percaya diri.
Di sisi lain ada juga kekurangan dalam proses pembelajaran asyiknya belajar tata cara berwudu. Peserta didik belajar tata cara berwudu dengan nyanyian dan tepuk tangan tetapi ketika guru meminta mempratikkan dengan media air masih banyak yang keliru membasuh anggota badan bolak-balik tidak berurutan (tertib). Dan sebagian kecil ada yang tidak bisa. Untuk mengatasi kesulitan ini kita harus kerjasama dengan orang tua peserta didik dan pendidikan nonformal. Kita dapat melihat dari hasil pembelajaran, biasanya peserta didik yang sudah menempuh pendidikan non formal TPA (Baca Tulis Alquran) dengan peserta didik yang tidak pernah mengenal tata cara berwudu dengan baik dan benar.
Tetapi dari kelebihan dan kekurangan Asyiknya belajar tata cara berwudu ini tetap sangat membantu pemahaman peserta didik dalam penanaman konsep asyiknya belajar Tata Cara Berwudu dengan Metode Demonstrasi dan Tepuk Wudu, khusus kelas II di SDN 04 Mendelem. Terbukti hasil belajar peserta didik meningkat, suasana kelas pun lebih akrab, menyenangkan dan proses belajar mengajar berlangsung berjalan dengan aktif dan efektif. Guru sebagai idola peserta didik dan setiap bertemu selalu menanyakan kapan masuk lagi. (fbs2/ton)
Guru PABP SDN 04 Mendelem, Kec. Belik, Kab.Pemalang