28 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Mengasyikkan! Belajar Komunitas Lokal dengan Studi Pengalaman

Oleh : Safitri Ida Kusumastuti, S.Sos

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar tentang ilmu masyarakat memang akan lebih menantang dengan terjun langsung ke lapangan. Banyak hal yang dapat kita temukan dengan mengamati lingkungan sekitar. Tidak jarang terjadi, pembahasan di kelas dengan kenyataan yang ada di masyarakat sangat berbeda. Hal ini yang seringkali ditemukan pada pembelajaran Sosiologi. Disinilah peran guru menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa dengan tetap menggunakan ilmu pengetahuan sebagai dasar berpikir ilmiah.

Komunitas dapat didefinisikan sebagai kelompok khusus dari orang-orang yang tinggal dalam wilayah tertentu, memiliki kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sadar sebagai satu kesatuan, dan dapat bertindak secara kolektif dalam usaha mereka dalam mencapai tujuan (Bruce J. Cohen, 1992). Komunitas lokal merupakan komunitas yang muncul di wilayah tertentu dan memiliki sifat yang khas. Studi pengalaman merupakan kegiatan pembelajaran dengan cara pengamatan langsung di lingkungan masyarakat.
Komunitas lokal ini merupakan muatan mata pelajaran Sosiologi yang penulis ajarkan di kelas XII program IPS. Tujuan mempelajari materi ini adalah siswa diharapkan mampu mengenal, memahami dan melestarikan keberadaan komunitas lokal. Pada awalnya siswa kelas XII IPS MAN 4 Sleman mengenal komunitas lokal sebatas kesenian-kesenian daerah yang berkembang di lingkungan sekitar. Penulis mengajak siswa untuk berpiikir lebih jauh dengan memberikan penjelasan tentang pengertian maupun ciri sebuah komunitas lokal. Setelah siswa mempunyai gambaran yang lebih banyak tentang komunitas lokal, penulis mengajak siswa untuk mencari contoh-contoh komunitas yang berkembang di daerahnya. Ternyata siswa mampu menemukan lebih banyak jenis komunitas lokal yang ada di lingkungan sekitar.

Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya, penulis mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan langsung tentang keberadaan komunitas lokal yang ada di lingkungan terdekat. Kegiatan siswa ini diawali dengan menyusun pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara guna mengumpulkan data sebanyak-banyaknya di lapangan. Latar belakang berdirinya komunitas, tujuan didirikan komunitas, kegiatan yang dilakukan dalam komunitas merupakan hal utama yang ditanyakan para siswa. Kegiatan wawancara ini dilakukan secara berkelompok. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada siswa yang kurang percaya diri ketika harus bertatap muka dengan orang yang baru saja dikenal. Dalam kegiatan wawancara, setiap kelompok diberikan kebebasan untuk mengembangkan pertanyaan. Komunitas lokal yang akan dikunjungi merupakan hasil pencarian para siswa.

Rumah KAGEM, Sayap Ibu, Jogja Menyala, Sekolah Gajah Wong merupakan komunitas di wilayah Yogyakarta yang menjadi tujuan pengamatan siswa. Komunitas ini semakin berkembang karena adanya kepedulian para relawan terhadap masalah-masalah sosial di masyarakat. Siapapun diperbolehkan ikut menggerakkan komunitas ini. Dengan kegiatan pembelajaran langsung, siswa menjadi memiliki kepekaan sosial, kepedulian terhadap sesama yang semakin tinggi.

Melalui studi pengalaman terhadap keberadaan komunitas lokal yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MAN 4 Sleman, penulis menyimpulkan siswa menjadi lebih paham sekaligus memiliki pengalaman yang sangat berkesan. Pembelajaran dengan cara pengamatan langsung menjadi hal menyenangkan bagi siswa daripada siswa hanya membaca buku dan membayangkan tentang keberadaan komunitas lokal. (bp2/ton)

Guru Sosiologi MAN 4 Sleman, Kabupaten Sleman, Yogyakarta


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya