RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN Jasmani memiliki peranan penting dalam usaha menunjang SDM berkualitas. Terutama dalam persiapan menghadapi era globalisasi dengan derasnya arus informasi dalam berbagai bidang kehidupan, yang tidak kenal batas-batas negara dan wilayah. Ini berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan.
Adapun masalah itu seperti masih ditemukannya pembelajaran PJOK secara tradisional. Pembelajaran PJOK yang berorientasi tradisional seperti contoh siswa melaksanakan tugas gerak sesuai dengan instruksi guru yang tidak pernah melibatkan inisiatif yang dimiliki siswa. Ditambah lagi sarana dan prasarana yang dibutuhkan masihlah terbatas atau kurang sebanding dengan jumlah siswa.
Masih banyak guru PJOK yang cenderung menggunakan pendekatan melatih dalam pembelajaran. Bentuk-bentuk latihan gerakan masih banyak diadopsi dari teknik-teknik melatih sehingga kurang menggunakan modifikasi alat ataupun model pembelajaran. Akibatnya siswa memperoleh perlakuan yang sama dengan atlet, mereka merasa tidak senang, kurang mampu dan frustasi saat melaksanakan proses pembelajaran.
Mengantisipasi permasalahan di atas, maka pendidikan khususnya guru PJOK perlu mengaktualisasikan segenap potensi yang dimilikinya secara maksimal. Tujuan PJOK di sekolah yaitu siswa diharapkan mengerti akan pentingnya kesegaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan fisik dan mental, penanaman sikap positif serta berkemampuan gerak dasar yang baik. Siswa juga diharapkan agar menyenangi aktivitas jasmani sehingga selain dapat dipakai sebagai pengisian waktu luang juga akan menjadi kebiasaan hidup sehat nantinya.
Mempersiapkan guru PJOK yang profesional yaitu guru yang mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya serta berkeahlian khusus/profesional. Di samping itu guru PJOK yang adapun perlu selalu ditingkatkan kembali keahlian pendidikan dalam jabatan, seperti penataran dan seminar-seminar serta penguasaan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) dalam upaya peningkatan KBM menuju guru profesional.
Apabila menginginkan hasil belajar yang lebih efektif dengan hasil yang lebih optimal. Maka proses KBM yang nantinya diharapkan, siswa tidak sekedar menyerap informasi, tetapi dapat secara lebih inovatif melibatkan dirinya di berbagai kegiatan atau tindakan dalam proses pembalajaran. Untuk pencapaiannya seorang guru haruslah menggunakan pendekatan proses KBM modern yang tertuju pada proses pengembangan kreativitas belajar siswa menjadi pembelajaran yang efektif sebagai pengganti dari pembelajaran tradisional yang selama ini berlangsung.
Sarana dan prasarana perlu dilengkapi baik oleh pemerintah bersama-sama masyarakat dapat diartikan bahwa seorang guru PJOK dalam melaksanakan proses KBM haruslah sesuai indikator serta tujuan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapainya sehingga sarana prasarana sangatlah dibutuhkan. Pembelajaran juga merupakan usaha untuk menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga hubungan antara stimulus dengan respon dapat selalu ditingkatkan.
Modifikasi alat serta model pembelajaran juga sangat efektif diperlukan, karena siswa secara fisik, mental dan emosional tidaklah sama dengan orang dewasa, sehingga pembelajaran yang dilakukan haruslah bervariatif sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan usia anak didik.
Kesimpulan dari artikel di atas bahwa pendidikan jasmani memiliki peranan yang cukup penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas. Kualitas proses belajar mengajar PJOK di sekolah salah satunya ditentukan oleh kualitas guru PJOK dalam upayanya meningkatkan SDM yang sehat jasmani dan rohani, kompetitif, kreatif dan inovatif, yang mampu mengambil keputusan dengan cermat dan cepat. Semoga artikel ini bisa menjadi sumber inovatif khususnya bagi kawan pengajar PJOK. (bw1/ida)
Guru PJOK SMP Negeri 16 Semarang