27 C
Semarang
Minggu, 10 Desember 2023

Gunakan Voice Note untuk Pelafalan Doa-Doa Sujud Sunnah

Oleh : Laila Dwi Setyawati, S.Ag

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sejak mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19) tahun 2020, di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, memberikan dampak yang luar biasa pada semua bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah pendidikan.

Sehingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), di antaranya berisi tentang perubahan proses pembelajaran di sekolah yang semula tatap muka antara peserta didik dan guru, menjadi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran lewat daring (online).

Perubahan yang ‘serba mendadak’ ini membuat para guru dituntut harus menggunakan media pembelajaran online, dan harus menguasai teknologi informasi. Hal ini untuk memastikan bahwa semua informasi atau target kurikulum di masa pandemi ini dapat tersampaikan kepada para peserta didik secara efektif dan baik. Juga, agar para peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Oleh karena itu, upaya yang dilakukan guru adalah meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran era pandemi. Kreatifitas mengajar menjadi bagian yang sangat penting dalam sistem pembelajaran online. Menurut Barron (dalam Ali dan Arori : 2006), kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Jadi setiap guru diharapkan mengajar dengan kreatif di masa pandemi ini, baik dalam hal kreativitas mengajar, berinteraksi dengan peserta didik serta menggunakan media pembelajaran.

Yudhi Munadi (2008:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Mengacu pada definisi yang diberikan Yudhi tersebut, media pembelajaran seperti Whatsapp, Google Class Room, Zoom meeting, dipakai dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMPN 29 Semarang. Pemakaian berbagai media pembelajaran yang ada, dimaksudkan agar bimbingan dan layanan kepada peserta didik bisa maksimal.

Contohnya pada materi “Sujud Sunnah”, yang submaterinya meliputi sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah. Pada materi tersebut terdapat bacaan doa dari masing-masing sujud. Salah satu tujuan pembelajaran dari materi ini adalah anak mampu melafalkan doa-doa dari ketiga sujud tersebut setelah guru memberi contoh. Oleh karena itu, untuk mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran materi ini. Guru memilih fitur voice note atau pesan suara pada aplikasi sosmed whatsapp. Mekanisme pembelajarannya cukup sederhana dan mudah. Pada awalnya, guru akan memberi pengantar, kemudian merekam contoh bacaan doa yang tepat.

Setelah itu peserta didik dapat menyetorkan pelafalan doa-doa melalui WAG. Apabila guru menemukan pelafalan yang kurang tepat, maka guru akan memberi koreksi pada bagian-bagian yang harus diperbaiki, kemudian peserta didik akan merekam ulang lafal doa-doa sujud tersebut. (ips2/lis)

Guru PAI SMP Negeri 29 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya