RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA sudah identik dengan hitung-menghitung dan rumus. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari menghitung, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Malam hari sudah mempersiapkan besok pagi mau bangun jam berapa, terus mau mengerjakan apa, mau berangkat sekolah jam berapa, terus perjalanan butuh berapa lama sehingga diperhitungkan kecepatannya berapa agar tidak terlambat, terus di sekolah apa saja yang akan dikerjakan, pulangnya jam berapa, kegiatan apa saja yang akan dikerjakan setelah sampai di rumah mau istirahat berapa menit, mau tidur jam berapa, dan masih banyak lagi perhitungan-perhitungan waktu yang kita lakukan setiap hari.
Tidak kalah pentingnya perhitungan yang berkaitan dengan uang, penghasilan kita dalam satu bulan untuk mencukupi kebutuhan kita harus memperhitungkan atau membagi pengeluaran dengan teliti, dengan tujuan agar tidak terjadi pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Sehingga kita harus mengelompokkan kebutuhan-kebutuhan, mana kebutuhan utama ( kebutuhan primer), kebutuhan sekunder dan kebutuhan tertier. Dengan kata lan agar tidak besar pasak daripada tiang.
Pada kenyataanya memang pada pelajaran matematika selalu menghitung dengan rumus. Sebagai contoh pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung yang didalamnya mempelajari tabung, kerucut dan bola. Dari masing-masing bangun mempunyai banyak rumus yang digunakan sesuai dengan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, misalnya kerucut. Di dalam kerucut ini ada unsur-unsur jari-jari alas, diameter alas, luas alas kerucut, garis pelukis, tinggi kerucut, dan selimut kerucut, yang masing-masing mempunyai rumus untuk menentukannya, sesuai dengan apa yang diketahui. Sebagai contoh menentukan luas alas kerucut jika diketahui jari-jari alasnya maka rumusnya adalah phi kali jari-jari kuadrat, tetapi jika diketahui volume dan tingginya maka luas alas kerucut sama dengan tiga kali volume dibagi tinggi kerucut. Itu tadi baru yang berhubungan dengan luas alas. Untuk kerucut saja misalnya disuruh menghitung luas alas kerucut, luas selimut kerucut, luas sisi kerucut, panjang garis pelukis dan masing-masing menggunakan rumus sesuai dengan apa yang diketahui.
Untuk penghitungan yang menggunakan kerucut misalnya menentukan harga sebuah topi ulang tahun yang terbuat dari karton, tentunya kita harus tahu luas karton yang dibutuhkan untuk membuat satu topi, berapa harga karton per meter persegi, dan ditambah biaya-biaya yang lain sehingga kita sudah bisa menentukan harga sebelum membuat topinya. Dan masih banyak lagi kegunaan-kegunaan rumus matematika dalam kehidupan sehari-hari, yang berhubungan dengan kerucut.
Pada bangun ruang sisi lengkung tidak hanya kerucut saja yang digunakan rumus-rumusnya tetapi juga pada tabung dan bola. Banyak bangun yang menggunakan tabung sebagai perhitungan misalnya isi kaleng susu, dan ikan kalau yang lebih besar lagi drum atau tong misalnya berisi minyak. Kita bisa menentukan harga minyak yang ada di dalam tong hanya dengan menghitung volumenya jika diketahui juga harga per liternya. Dimikian juga untuk bola, misalnya menentukan harga sebuah bola volley yang diketahui jari-jari, harga bahan dan biaya-biaya pembuatan serta keuntungan yang kita inginkan.
Banyak rumus yang ada pada bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut dan bola), dan semua itu harus dipahami dan anak-anak harus hafal agar bisa menentukan rumus mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal sisuai dengan yang diketahui. Untuk itu yang paling mudah dengan membuat mindmapping. Karena dengan mindmapping yang dibuat dikertas dan ditempel di dinding kamar tidur, setiap kali akan tidur melihat rumus yang sudah ditulis nanti lama-lama kan hafal dengan sendirinya. Rumus yang ada pada tabung itu apa saja, rumus yang ada pada kerucut apa saja juga yang ada pada bola. Sehingga dengan Mind mapping yang diterapkan di SMPN 7 Salatiga, akan lebih mudah menghafal rumus, dan dengan mudah pula memilih atau menentukan rumus yang digunakan sesuai dengan yang diketahui pada soal. (pai/zal)
Guru Matematika SMPN 7 Salatiga.