32 C
Semarang
Selasa, 3 Oktober 2023

Serunya Belajar Bangun Datar Pola Pengubinan melalui Metode Spelling Puzzle

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembentukan kemampuan siswa di sekolah dipengaruhi oleh proses belajar yang ditempuhnya. Proses belajar akan terbentuk berdasarkan pandangan dan pemahaman guru tentang karakteristik siswa dan juga hakikat pembelajaran. Untuk menciptakan proses belajar yang efektif, hal yang harus dipahami guru adalah fungsi dan peranannya dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu sebagai pembimbing, fasilitator, nara sumber, atau pemberi informasi. Proses belajar yang terjadi tergantung pada pandangan guru terhadap makna belajar yang akan mempengaruhi aktivitas siswa-siswanya. Dengan demikian, proses belajar perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.

Pertumbuhan fisik sebagai salah satu karakteristik perkembangan siswa kelas rendah biasanya telah mencapai kematangan. Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Apalagi peserta didik yang belum hafal mengenal angka, matematika adalah momok bagi mereka.

Pada KD Mengidentifikasi bangun datar yang dapat disusun membentuk pola pengubinan kelas I (satu) SDN 03 Rogoselo Kecamatan Doro mengalami kesulitan belajar, sebagian besar hasil belajar siswa dibawah KKM. Dikarenakan guru dalam memberikan materi masih menggunakan model tradisional, media apa adanya sehingga siswa merasa jenuh untuk mengikuti pelajaran. Jadi metode yang diterapkan penulis menggunakan games Puzzle, tepatnya metode Spelling Puzzle merupakan bentuk permainan yang terdiri dari gambar-gambar dan huruf-huruf acak untuk dijodohkan menjadi kosa kata baru. Permainan ini menantang daya kreatifitas dan ingatan siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab bisa diulang-ulang.

Menurut adenan (1989: 9) dinyatakan bahwa “puzzle dan games adalah untuk memotivasi diri sendiri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat. Langkah–langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Spelling Puzzle atau teka-teki silang antara lain: Pertama, mencurahkan gagasan (brainstorming) beberapa istilah atau nama-nama kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang telah anda selesaikan. Kedua, susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup item-item sebanyak yang anda dapat. Ketiga, bagikan teka-teki kepada peserta didik dengan berkelompok atau individu. Keempat, masukan kata yang beresuaian dengan panjang kotak yang tersedia secara berkesinambungan sampai seluruh kotak terisi penuh. Kelima, aturan pengisian kata-kata tersebut berhubungan dengan penyamaan jumlah karakter pada pengisian kata-kata kedalam kotak teka-teki. Keenam, isilah teka-teki tersebut secara mendatar ataupun menurun. Ketujuh, tentukan batasan waktu. Kedelapan, beri hadiah kepada individu atau kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar.

Setelah penerapan metode ini dilaksanakan di SDN 03 Rogoselo terbukti peserta didik terlatih kesabarannya dan berkembang keterampilan motoriknya, sehingga hasil belajar meningkat siswa. (bp1/ton)

Guru Kelas I SDN 03 Rogoselo, Kec. Doro Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya