RADARSEMARANG.COM, Ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran seringkali menjadi faktor penentu siswa dalam menangkap dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Faktor itu kadang dipandang sebelah mata oleh guru ketika membuat perencanaan pembelajaran. Guru tidak diperkenankan menafikkan hak siswa unuk mendapatkan proses pembelajaran yang menarik, menggembirakan dan sesuai harapan ketika mempersiapkan perencanaan pembelajaran. Media dan model pembelajaran sebagai penyampai pesan menjadi sangat penting untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Seperti yang disampaikan oleh Rayanda Asyar (2012 : 8) menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Syaful Bahri Djamarah dan Azwan Zain juga menimpali guna menjelaskan tentang media. Syaful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2010:121) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan agar tercapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan penggunaan media dapat dijadikan sebagai stimulan guru kepada siswa agar proses pembelajarannya lebih menarik.
Di samping itu penggunaan model pembelajaran sebagai jalan kesuksesan proses pembelajaran meski dipertimbangkan. Model pembelajaran yang memancing siswa untuk berdiskusi, berkelompok dan berbagi pemikiran penting disajikan. Pembelajaran kooperatif menjadi saalh stu solusi terbaik untuk meningkatkan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Picture and Picture sebagai bagian pembelajaran kooperatif yang menarik untuk di gunakan dalam proses pembelajaran. Penulis sebagai guru PAI dan BP di SMP N 1 Kajen Kabupaten Pekalongan mengadopsi model ini untuk pembelajaran materi Haji dan Umroh kelas sembilan.
Suprijono dalam Huda (2014: 236), mengemukakan model Picture and Picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. strategi ini mirip dengan Example Non- Example, dimana gambar yang diberikan pada siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara logis. Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran. Langkah model pembelajaran Picture and Picture yaitu guru memberikan sajian informasi kompetensi yang ingin dicapai dan menyampaikan materi. Kemudian, guru membentuk kelompok heterogen siswa agar tidak ada diskriminasi.
Tahap selanjutnya, guru memperlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, salah satu murid perwakilan kelompok mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut. Pada langkah akhir, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, mmebuat simpulan, evaluasi dan refleksi. Ternyata pemanfaatan model picture and picture dapat menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan BP di SMP Negeri 1 Kajen. (bp1/ton)
Guru SMP Negeri 1 Kajen Kabupaten Pekalongan