27 C
Semarang
Jumat, 8 Desember 2023

Belajar Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan dengan Tugas Proyek

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Pembelajaran sains pada hakekatnya terdiri atas tiga komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. IPA selain sebagai produk juga sebagai proses tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga dalam hal ini diperlukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus dilibatkan secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, karena itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan dan keaktifan siswa adalah metode pembelajaran berbasis proyek.

Dalam pembelajaran materi perkembangbiakan pada tumbuhan salah satu indikator kompetensi yang akan dicapai adalah siswa dapat menyajikan karya hasil perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek atau tugas proyek diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Tugas proyek yang diberikan oleh guru memungkinkan siswa untuk tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Petunjuk tugas proyek yang jelas dan mudah dimengerti oleh siswa membuat siswa tahu apa yang harus dikerjakan dan tahu bagaimana mengerjakannya. Dengan demikian, maka keterbatasan waktu belajar di dalam kelas dapat teratasi.

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning ) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata ( Kemdikbud, 2013 )

Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata. Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.

Pada kegiatan pembelajaran ini siswa disiapkan secara kolaborasi. Setiap kelompok terdiri atas lima sampai enam anak, bekerja di dalam tim secara otonom. Sehingga mereka menemukan keterampilan merencanakan, mengorganisasi, serta bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah: a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question). Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. b. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the Project). Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c. Menyusun jadwal (create a schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. e. Menguji hasil (assess the outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f. Mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience). Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi.

Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan di SMP Negeri 1 Wonopringgo dapat memberikan manfaat, antara lain; peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah, membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks, mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas, serta dapat meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada pembelajaran yang bersifat kelompok. (gm2/aro)

Guru IPA SMP Negeri 1 Wonopringgo, Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya