RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran matematika di sekolah dasar memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan satu dengan lainnya (Suwangsih & Tiurlina 2010).
Sujono (dalam Fahmi, 2012 : 19) mengatakan matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran logis yang berkaitan dengan bilangan. Dengan demikian, matematika dapat memancing dan meningkatkan kemampuan berfikir secara logis matematis.
Oleh karena siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah, karena kurangnya kemampuan koneksi matematikanya sehingga kurang mampu dalam mengaitkan beberapa konsep yang yang ada untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada pembelajaran matematika kelas III SD Negeri Blotongan 01 dengan jumlah 18 siswa, Standar Kompetensi Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar Mengenal Pecahan Sederhana, setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah, rata-rata siswa sulit untuk memahami, hasil nilai yang diperoleh di akhir pelajaran baru sepertiga dari siswa nilanya yang tuntas di atas KKM.
Kondisi seperti ini mengharuskan guru untuk kreatif menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif, menyenangkan dan terarah. Salah satunya menerapkan metode problem solving dengan media buah apel sebagai penjelas pemahaman materi pecahan sederhana. Yang selama ini guru menjelaskan materi, dengan berbagai contoh permasalahan belum menggunakan media tersebut.
Model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang tepat untuk dikembangkan karena diharapkan dapat menghasilkan siswa memiliki kemampuan berpikir yang tinggi (Dr. Chuck W. Wiederhold 2001). Pembelajaran dengan pendekatan problem solving merupakan srategi dalam proses pembelajaran matematika yang sangat penting dan diperlukan oleh peserta didik dalam penyelesaian masalah matematika terkait dengan penerapan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hadirnya soal-soal pemecahan masalah dalam pembelajran problem solving perlu adanya pembelajaran sehingga siswa dapat membangun kreativitasnya (Suastika 2017).
Langkah pertama siswa diberi tugas dengan memahami masalah. Kedua dari beberapa kelompok masing-masing membuat rencana penyelesaian permasalahan. Ketiga menyelesaikan masalah dengan bimbingan guru dan kerja sama kelompoknya. Keempat hasil dari pemecahan masalah dipresentasikan untuk mengembangakan kemampuannya karena melibatkan siswa secara langsung baik secara individu maupun kelompok.
Dengan menggunakan media buah apel, terbukti siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran yang disepakati dan disiapkan sebelumnya. Siswa memeroleh pengalaman langsung dalam menyelesaikan masalah, bisa bekerja sama dengan teman yang lain, media yang digunakan di akhir pembelajaran bisa dimanfaatkan untuk makan buah bersama.
Hasil belajar siswa lebih paham sehingga nilai yang diperoleh mengalami peningkatan, dapat tuntas di atas KKM yang ditentukan. Media buah apel dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan sederhana dalam pemecahan masalah. Sehingga kesepakatan antara guru dan siswa dapat tercapai tujuan pendidikan secara optimal. (dj1/lis)
Guru SDN Blotongan 01 Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga