RADARSEMARANG.COM, Teknik Mikrokontroler merupakan salah satu mata pelajaran kompetensi keahlian Teknik Audio Video yang ada di SMK Negeri 3 Semarang. Pada kompetensi ini peserta didik diharapkan minimal memiliki keahlian atau ketrampilan untuk melakukan pemograman pada mikrokontroler. Dalam struktur kurikulum kompetensi keahlian Teknik Audio Video program studi Teknik Elektronika terdapat standar kompetensi yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dalam pemograman mikrokontroler. Salah satunya adalah standar kompetensi pemograman mikrokontroler.
Kegiatan pembelajaran menggunakan papan tulis, power point kemudian dijelaskan secara lisan oleh guru kurang optimal. Begitu pula tentang mengetahui cara keja mikrokontroler 89s51 menggunakan media papan tulis hanya digambarkan dengan blok skema diagram dan dijelaskan oleh guru. Hal tersebut hanya menghasilkan sebuah gambaran semu dari pemahaman peserta didik tentang cara kerja mikrokontroler. Berbeda lagi dengan pembelajaran menggunakan power point. Media power point meempunyai kelebihan dari papan tulis. Namun masih ada kekurangannya juga. Hal inilah yang membuat ketertarikan untuk mengembangkan alat peraga simulasi pemograman mikrokontroler untuk memudahkan proses pembelajaran yang diperoleh peserta didik lebih maksimal.
Tujuan dari penggunaan alat peraga di antaranya adalah memudahkan peserta didik dalam memahami dan menguasai materi yang sedang dipelajari, menjadikan proses proses pembelajaran lebih efektif serta memudahkan guru dalam penyampaian materi kepada peserta didik. Dengan alat peraga peserta didik bisa melihat dan memegang langsung komponen mikrokontroler 89s51.
Manfaat menggunakan alat peraga bagi peserta didik, yang pertama, untuk memusatkan perhatian peserta didik, menarik minat peserta didik untuk belajar, memudahkan penguasaan materi pelajaran. Kedua, merangsang daya pikir dan kreativitas peserta didik. Sedangkan manfaat bagi guru untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran secara langsung dan riil, serta menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Alat peraga simulasi mikrokontroler Atmega 89s51 menyajikan tampilan input output pada papan rangkaian tercetak (PCB) di mana outputnya berupa led dan seven segmen yang bisa diseting untuk menampilkan nyala led berjalan ke kiri dan ke kanan serta angka 0 sampai 9 pada seven segmennya.
Tahap awal penggunaan alat peraga ini peserta didik diajak berpikir kreatif tentang cara kerja IC mokrokontroler 89s51. Selanjutnya dengan memanfaatkan media peraga ini dijelaskan tentang saluran input dan output mikrokontroler IC 89s51 serta cara pemogramannya.
Setelah dibahas secara tuntas nama input dan outputnya, fungsi serta cara kerjanya, maka untuk memperdalam pemahaman peserta didik, guru memperagakan pemrograman mikrokontroler 89s51 untuk menjalankan peragaan nyala led dan seven segmen sesuai keinginan peserta didik. Kemudian secara acak guru menunjuk peserta didik untuk memperagakan nyala led dan seven segmen menggunakan alat peraga mikrokontroler Atmega 89s51. Dari pembelajaran menggunakan alat peraga ini dapat disimpulkan bahwa peserta didik lebih mudah dalam memahami materi serta menjadikan peserta didik lebih aktif. (dj2/ton)
Guru Elektronika SMKN 3 Semarang.