RADARSEMARANG.COM, Listening merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa selain reading, speaking, dan writing. Tetapi listening menjadi salah satu momok bagi siswa ketika belajar bahasa Inggris. Siswa masih menganggap listening itu susah. Guru juga terkadang masih kesulitan untuk mengajar listening.
Seperti di SMK Negeri 1 Sayung yang masih belum mempunyai laboratorium bahasa yang notabene laboratorium bahasa bisa dipakai untuk materi listening walaupun tidak harus dilakukan di laboratorium bahasa. Selain itu, terdapat beberapa faktor menyebabkan kurangnya latihan listening misalnya: tidak ada atau kurangnya konteks soal bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk merangsang kemampuan listening, kurangnya kepercayaan diri dari pengajar atau contoh-contoh penutur bahasa Inggris yang baik, dan ketergantungan yang berlebihan pada teknik pengajaran tradisional.
Faktor yang melatarbelakangi rendahnya minat siswa adalah proses pembelajaran di kelas yang masih menggunakan metode ceramah dan media konvensional yaitu menggunakan sound. Metode ceramah dianggap monoton dan membosankan oleh siswa, dan melakukan pembelajaran listening dengan sound di ruangan kelas kurang efektif. Karena belajar listening bisa dari mana saja.
Sebenarnya cara belajar bahasa Inggris terutama listening lewat lirik lagu sangatlah mudah. Karena siswa pastinya suka sekali dengan lagu-lagu barat (western song). Hal ini akan mempengaruhi minat siswa dalam mempelajari ketrampilan mendengarkan atau listening. Sebelumnya, siswa ketika hanya diperdengarkan sound yang berisi percakapan dalam bahasa Inggris, lalu diminta untuk menjawab pertanyaan dari percakapan itu dan hasilnya nilainya kurang bagus, banyak yang dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Terkadang banyak siswa yang mengeluh bosan. Tetapi setelah mendengarkan lagu favorit dan menulis isi lagunya, siswa mulai mendengarkan lirik lagu secara seksama dan tertarik karena bisa juga sambil menyanyikan lagu favoritnya. Setelah itu, ditulis di buku masing- masing lirik lagu dan menerjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Melalui lagu, siswa bisa belajar banyak. Mulai dari writing, kosa kata (vocabulary) dan pastinya listening. Secara sederhana, siswa diminta untuk mencari lagu dalam bahasa Inggris yang mereka sukai. Setelah itu, siswa diminta untuk menulis lirik lagu yang sesuai mereka dengar. Tapi siswa diingatkan jangan sampai melihat di internet untuk melihat lirik asli. Setelah itu, siswa diminta mengisi kalimat rumpang yang sesuai dengan apa yang dia dengar. Dalam praktiknya siswa masih banyak yang tidak bisa menulis kata- kata untuk mengisi kalimat rumpang yang sesuai pada waktu mendengarkan. Tetapi setelah ada pengulangan beberapa kali, pastinya siswa sudah mulai bisa menangkap apa yang dia dengar. Walaupun simpel, tapi hal ini bisa melatih siswa untuk berlatih listening. Siswa tidak hanya menyanyi atau menghafal lagu berbahasa Indonesia saja, tetapi juga lagu berbahasa Inggris.
Lewat YouTube, siswa juga bisa memanfaatkan untuk belajar listening. Siswa bisa mengakses lewat gadged masing- masing. Apalagi sekarang banyak juga aplikasi untuk listening dan juga bisa dengan mudah mengakses ataupun mendownload lagu- lagu favorit. Siswa bisa belajar listening dari mana saja. Learning through the song lyric. Why not? (on2/ton)
Guru Bahasa Inggris SMK Negeri 1 Sayung, Kabupaten Demak