RADARSEMARANG.COM, Permasalahan dalam pembelajaran matematika SD dilihat dari berbagai aspek. Masalah pembelajaran matematika bukan hanya disebabkan oleh siswa, namun guru juga, orang tua atau lingkungan sekitar.
Matematika memiliki peranan cukup besar dalam kehidupan manusia sehari-hari dan dalam dunia pendidikan sekarang ini. Sehingga matematika merupakan pelajaran yang diajarkan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk membantu peserta didik agar memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dengan kritis,cermat, efektif, efisien.
Adapun tujuan pembelajaran matematika khususnya disekolah dasar agar siswa memiliki kemampuan yang memahami konsep matematika mengetahui keterkaitan antarkonsep dan mampu mengaplikasikan konsep tersebut. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah-masalah merancang model matematika.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Pembelajaran matematika sekolah dapat menggunakan pola pikir deduktif maupun pola pikir induktif. Hal ini harus disesuaikan dengan topik pembelajaran yang akan disampaikan guru kepada siswa.
Siswa kelas 3 SD Sidorejo 2 kurang dalam minat belajar mata pelajaran matematika. Mereka beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan penuh dengan hitungan yang rumit. Maka guru dengan kondisi seperti ini berusaha mencari metode yang dapat membangkitkan semangat belajar anak pada mata pelajaran matematika.
Salah satu caranya menggunaan metode “PiPi “alias picture and picture. Metode ini digunakan dalam pembelajaran matematika materi bangun datar. Metode pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran.
Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan dalm berbagai bentuk. Langkah-langkah model pembelajaran Pipi yaitu pertama, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut serta menyampaikan indikator-indikaktor ketercapaian KD. Sehingga sampai di mana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh anak . Kedua menyajikan materi sebagai pengantar permulaan pembelajaran bertujuan untuk memberikan motivasi pada anak agar anak lebih menarik dan semangat mengikuti pembelajaran materi tersebut.
Ketiga, guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tentang bangun datar. Guru mengajak anak ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar dan sifatnya yang ditunjukkan guru dan siswa menyebutkan gambar tersebut dan sifatnya. Keempat mendemontrasikan bersama-sama anak dengan membuat gambar bangun datar dengan berbagai bentuk dengan bimbingan guru.
Selanjutnya anak menyimpulkan atau merangkum materi yang baru saja diterima dan yang terakhir anak mengerjakan tugas mandiri dari guru. Apabila ada anak yang belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut, guru memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut .
Dari model pembelajaran siswa mendapat pengalaman dari aspek kognitif dan afektif. Dengan kata lain aspek ini berkaitan dengan nalar atau proses berfikir mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi. Sedangkan aspek efektif kemampuan untuk memperhatikan dan merespon stimulasi yang tepat serta mampu menyatakan pendapatnya dalam sebuah kegiatan. Alhasil dengan menggunakan metode ini anak lebih semangat lagi belajar matematika dan tidak merasakan kejenuhan. (pkl2/lis)
Guru SD Negeri Sidorejo 02, Warungasem, Kabupaten Batang