RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN nasional berfungsi untuk mengembangkan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan berbangsa serta berupaya untuk mengembangkan potensi serta kemampuan peserta didik dan menjadikan mereka menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab (Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3).
Pembelajaran LoI (level of Inquiry) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, merencanakan penyelidikan untuk menjawab pertanyaan, mengumpulkan data/ bukti berdasarkan hasil penyelidikan atau dari berbagai sumber, mengomunikasikan, dan mempertahankan hasil penyelidikannya.
Karakteristik Pembelajaran LoI (level of Inquiry) menurut Wenning (2012) antara lain mampu menunjukkan performa peserta didik mampu: menalaran induktif untuk menghasilkan konsep/prinsip/ hubungan berdasarkan pengamatan langsung dan/atau penggunaan data yang diberikan oleh guru, menalaran induktif untuk menghubungkan variabel bebas dan terikat untuk menetapkan hukum empiris berdasarkan bukti yang dikumpulkan dari eksperimen, menalaran deduktif untuk membuat prediksi spesifik berdasarkan prinsip umum atau hokum, membuat keputusan, memberikan penjelasan dan/atau mempertahankan kesimpulan berdasarkan bukti, dan mengembangkan dan menguji hipotesis untuk pengamatan lebih lanjut dan/ atau eksperimen.
Pembelajaran LoI pada sistem respirasi dimulai tahap pertama yaitu discovery learning, dilakukan pengembangan konsep berdasarkan pengalaman langsung. Pada tahap ini peserta didik bernafas dengan tiga kegiatan antara lain sikap duduk, berdiri dan aktifitas berlari kemudian mencatat frekuensi bernafas dalam satu menit. Hal tersebut memungkinkan peserta didik amampu membangun konsep pernafasan atau respirasi.
Pada tahap yang kedua yaitu interactive demonstrations, peserta didik membuat prediksi secara berkelompok, mengidentifikasi perbedaan frekuensi bernafas dengan posisi atau sikap dan aktifitas yang berbeda sehingga mampu menganalisis penyebab perbedaan tersebut melalui diskusi kelompok. Setelah itu dilakukan tahap ketiga yaitu inquiry lessons, dimana peserta didik merancang percobaan sendiri, mengidentifikasi dan mengendalikan variabel. Pada tahap ini peserta didik merancang dan menganalisis bahan untuk membuat alat peraga dalam mempelajari konsep materi respirasi khususnya mekanisme respirasi melalui diskusi kelompok. Peserta didik merakit alat peraga respirasi dengan memanfatkan limbah yang ada di sekolah. Seperti SMAN 1 Kendal.
Kegiatan selanjutnya adalah membimbing peserta didik lebih mandiri dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana eksperimen dan mengumpulkan data yang sesuai. Pada tahap ini peserta didik memperagakan model alat peraga pernafasan, mendemosntrasikan cara kerja dari rancangan alat peraga dengan menjelaskan ke peserta didik lainnya. Kegiatan pembelajaran trsebut merupakan langkah yang keempat yaitu inquiry labs.
Pada tahap Real Word Application peserta didik berdiskusi mengaplikasikan alat peraga yang dibuat dalam aspek kehidupan manusia sehingga mampu menemukan konsep mekanisme respirasi dan kapasitas udara dalam paru-paru. Hal tersebut akan merangsang peserta didik untuk berpikir secara kritis bagaimana mekanisme respirasi manusia. Tahap yang terakhir dari pembelajaran LoI adalah hypothetical inquiry. Hipotesa adalah penjelasan sementara yang dapat diuji secara menyeluruh yang dapat mengarahkan penyelidikan lebih lanjut. Oleh karena itu, langkah yang dilakukan pada tahap tersebut yaitu peserta didik membuat laporan analisis pengaruh polutan terhadap gangguan respirasi dengan membuat alat peraga yang kemudian didemonstrasikan.
Keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, baik siswa, bahan ajar maupun proses belajar. Dalam proses belajar biologi dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat dan disesuaikan materi yang diajarkan. Strategi pembelajaran LoI (Level of Inquiry) yang dijelaskan diatas merupakan salah satu cara yang mampu membuat peserta didik aktif dalam belajar sehingga mampu meningkatkan ketrampilan berpikir kritis dalam mencoba mencari tahu informasi secara mandiri mengenai materi yang diajarkan sebelum dijelaskan oleh guru. (pgn2/zal)
Guru Biologi SMAN 1 Kendal.