RADARSEMARANG.COM, Kegiatan belajar sambil bermain adalah satu cara bagus untuk diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran. Dengan adanya permainan, peserta didik akan senang dan terhindar dari rasa jenuh saat mempelajari suatu materi yang disajikan oleh gurunya.
Selain itu, belajar sambil bermain akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif ketimbang model belajar yang sekadar mendengarkan guru berbicara.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76), “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran.”
Bila kita cermati dari kata cara artinya guru berupaya bagaimana agar peserta didik setelah melakukannya pembelajaran mendapatkan kemampuan baru. Dan tentunya kemampuan tersebut yang disebut dengan hasil belajar. Hasil yang dicapai menurut Bloom yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Para guru merasa sedikit kebingungan dengan begitu banyak materi yang harus disampaikan sedangkan waktu kadang tidak tepat sesuai program, yang pada akhirnya digunakanlah cara agar materi tersampaikan pada peserta didik yaitu dengan menggunakan metode konvensional (ceramah).
Sebenarnya tidak bisa disalahkan karena tugas guru mengajar, mendidik, dan melatih. Penulis mengambil solusi materi banyak dengan hasil belajar siswa optimal yaitu dengan metode yang penulis beri nama yaitu walking spidol (spidol berjalan/dolan ).
Model pembelajaran talking spidol (spidol berjalan) merupakan sebuah model belajar yang mana dalam pengaplikasiannya peserta didik akan mempergunakan spidol dalam kegiatan. Untuk langkah-langkah penerapan model pembelajaran talking spidol bisa dilihat pada poin-poin berikut pertama, pendidik mempersiapkan spidol.
Kedua, pendidik menyampaikan materi yang hendak dipelajari, dan ketiga, memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempelajari dan membaca materi. Keempat, peserta didik melakukan diskusi untuk membahas permasalahan dari sebuah wacana yang diberikan.
Kelima, setelah peserta didik melakukan kegiatan diskusi dan mempelajari materi, guru mengintruksikan peserta didik untuk menutup buku. Pendidik mengambil sebuah spidol dan memberikan kepada salah seorang peserta didik. Setelah itu pendidik memberikan suatu pertanyaan dan bagi peserta didik yang sedang memegang spidol tersebut mesti menjawab pertanyaan dari guru.
Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat pertanyaan. Keenam,guru membuat kesimpulan dan evaluasi. Penerapan model pembelajaran talking spidol (spidol berjalan/dolan) pada kelas VIII SMP Negeri 2 Wiradesa dapat membantu speserta didik untuk lebih terlibat aktif ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Peserta didik yang awalnya cenderung pasif menjadi lebih bersemangat untuk belajar dan serius mengikuti pelajaran IPA fisika di kelas. Peserta didik juga tidak malu lagi untuk mengemukakan jawaban mereka apabila guru mengajukan pertanyaan.
Dengan adanya model pembelajaran talking spidol peserta didik tidak hanya sekadar mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga memahami dengan tepat konsep-konsep materi IPA fisika yang diberikan dengan baik. Oleh sebab itu, keaktifan peserta didik dalam belajar di kelas sangat penting dimiliki oleh tiap-tiap psereta didik karena akan memperoleh manfaat dari keterlibatan mereka dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Model pembelajaran talking spidol (spidol berjalan/dolan) keaktifan belajar peserta didik menjadi lebih baik. (pkl2/lis)
Guru SMP Negeri 2 Wiradesa