RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa, desimal, dan persen) dan hubungan di antaranya. Hasil yang didapat siswa kelas IV SDN 1 Kadilangu Kecamatan Kangkung masih sangat rendah. Pada waktu proses pembelajaran berlansung masih banyak siswa merasa kebingungan dan pasif.
Rendahnya nilai hasil belajar siswa di SDN 1 Kadilangu Kecamatan Kangkung disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih bersifat konvensional dan penggunaan alat peraga/media jarang sekali digunakan. Siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran dan cenderung pasif, siswa selalu menunggu guru untuk diberikan contoh-contoh soal dan cara pengerjaannya yang benar tanpa mau mencoba berpikir untuk menggali dan membangun idenya sendiri. Karena itu guru harus mengubah metode yang lebih baik yang bisa melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Pernyataan tersebut didukung pula pada hasil nialai ulangan harian siswa pada berbagai bentuk pecahan (biasa, desimal dan persen) yaitu dari 30 siswa hanya 10 siswa yang tuntas belajar sesuai KKM 70. Sedangkan yang 20 siswa tidak tuntas belajar. Jadi persentase ketuntasan belajar siswa di kelas IV yaitu siswa yang tuntas belajar sekitar 33,33 persen dan yang tidak tuntas belajar 66,66 persen. Memang pelajaran matematika itu pelajaran yang paling tidak disukai siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang penulis pilih adalah metode model “Index Card Match“ yaitu salah satu model dari Cooperative Learning yang mengedepankan kegiatan bekerja sama yaitu cara bekerjasama dalam mencari pasangan kartu yang dimiliki. Metode ini sangat menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut : pertama, guru membuat potongan-potongan ketas sebagai kartu sejumlah siswa yang ada di kelas tersebut yaitu 30 potong, yang terdiri dari 10 potong kertas bewarna merah di tulis bilangan pecahan biasa, 10 potong kertas berwarna biru ditulis bilangan pecahan desimal, 10 potong kertas berwarna putih ditulis bilangan persen. Kocok semua kartu sehingga tercampur menjadi satu, dibagikan kepada setiap siswa, setiap siswa mendapat satu kartu.
Guru menjelaskan bahwa aktifitas yang akan dilakukan siswa adalah mencari pasangan bilangan pecahan biasa, desimal dan persen yang mempunyai nilai sama. Siswa diminta untuk mencari pasangannya masing-masing. Jika sudah menemukan pasangannya siswa segera saling mendekat berkumpul dengan pasangannya. Setelah semua sudah menemukan pasangannya, siswa diminta untuk membacakan kartu yang diperolehnya bersama kelompok pasanganya dengan suara yang keras bergantian dengan kelompok pasangan yang lain sampai selesai. Selanjutnya guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membut klarifikasi dan kesimpulan.
Setelah pembelajaran dilaksanakan dengan model cooperative tipe Index Card Match pada mata pelajaran Matematika kelas IV Kompetensi Dasar menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa, desimal dan persen) dan hubungan diantaranya membuat siswa SDN 1 Kadilangu Kecamatan Kangkung nilainya menjadi lebih meningkat. Dan siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat. Terbukti nilai ulangan yang tadinya tuntas hanya 10 siswa (33,33 persen) sekarang menjadi 28 siswa yang tuntas atau mencapai 93,33 persen. Walaupun pada pelaksanaannya kelas menjadi gaduh tapi siswa menjadi aktif dan senang karena siswa tidak tertekan dan merasa seperti sedang bermain. (pgn1/ton)
Guru SDN I Kadilangu Kangkung Kendal