RADARSEMARANG.COM, Keterampilan menulis mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Kegiatan menulis harus memperhatikan ejaan. Dengan ejaan yang benar maksud dan tujuan penulis dapat tersampaikan dengan baik.
Pembelajaran menulis ejaan penting karena dalam kisi-kisi ujian nasional bahasa Indonesia SMP tahun 2019/2020 terdapat 13 butir kisi-kisi tentang ejaan dari 41 butir kisi-kisi.
Agar siswa dapat menulis ejaan dengan mudah, guru dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Melalui PBL kesulitan-kesulitan siswa akan teratasi dengan pemecahan masalah bersama-sama dalam satu kelompok kecil (3-4 siswa) dan kelompok besar (satu kelas) dengan panduan dan bimbingan guru.
PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk ”belajar bagaimana belajar”, bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu.
Proses pembelajaran menulis ejaan melalui model PBL dilaksanakan berbasis teks. Teks yang digunakan dapat memilih salah satu teks, misalnya cerpen. Langkah-langkah pembelajaran menulis ejaan sebagai berikut : Siswa membaca contoh cerpen. Guru menyampaikan informasi tentang penulisan cerpen menggunakan ejaan yang benar. Siswa menulis cerpen tema tertentu secara perorangan. Guru memeriksa cerpen yang ditulis siswa.
Siswa berkelompok terdiri atas 3-4 siswa setiap kelompok. Siswa membaca dan mencermati cerpen yang ditulis temannya. Kalimat-kalimat yang salah penulisannya didata dalam satu kelompok. Setelah itu, siswa secara kelompok memperbaiki penulisan ejaannya.
Guru membimbing siswa dalam menemukan kesalahan penulisan ejaan dan perbaikannya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Hasil diskusi dicatat oleh setiap siswa. Guru memberikan penguatan hasil diskusi.
Pada saat pembelajaran ada beberapa siswa yang belum benar dalam menuliskan perbaikannya. Hal ini menjadi landasan bagi kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan tentang kesalahan yang ditulis oleh kelompok yang menyampaikan presentasi.
Ketika mencari penulisan ejaan yang benar siswa sambil membaca PUEBI. Siswa menyelesaikan permasalahan dengan mencari dasar penulisan yang benar sesuai kaidah yang berlaku. Langkah siswa yang seperti itu sudah benar dan akan menjadikan belajar yang sesungguhnya.
Presentasi temuan kesalahan menulis ejaan dan perbaikannya disampaikan oleh setiap kelompok. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang tampil. Rasa ingin tahu siswa tinggi untuk mengetahui penulisan ejaan yang benar. Oleh karena itu, ketika ada presentasi dan terdapat ejaan yang salah, siswa lain dengan semangat mengajukan pendapatnya.
Setelah terjadi kesepakatan jawaban perbaikan ejaannya, siswa menulis menuliskan hasil pembahasan di buku catatan.Penelitian tindakan kelas tentang menulis ejaan yang dilakukan di kelas IXA SMP Negeri 1 Sukorejo, Kendal tahun pelajaran 2018/2019 nilai rata-rata tes pratindakan menulis ejaan 43, siklus I 73, dan siklus II 84.
Terjadi peningkatan yang signifikan antara pratindakan dengan silkus I dan siklus I dengan siklus II. Pembelajaran menulis ejaan melalui PBL dapat meningkatkan proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran merupakan proses untuk memahami, menerapkan, menganalisis, menyimpulkan, bahkan menilai. Keaktifan siswa meningkat dalam kegiatan siswa secara perorangan, kegiatan kelompok kecil, dan kegiatan memecahkan masalah secara klasikal. (ikd1/lis)
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Sukorejo, Kendal