RADARSEMARANG.COM, Matematika sangat perlu diajarkan kepada siswa karena dalam kehidupan sehari-hari siswa tidak pernah lepas dari dunia matematika misalnya membilang dan menghitung. Selama ini pelajaran matematika di sekolah ditakuti bahkan dibenci siswa. Sikap negatif seperti ini muncul karena adanya persepsi bahwa pelajaran matematika yang sulit dan membingungkan sehingga kurang diminati siswa.
Anggapan terhadap sulitnya mata pelajaran matematika akan berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini terjadi juga di kelas VI SDN 3 Curugsewu Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, terbukti dari hasil analisa muatan pelajaran matematika kompetensi dasar bilangan bulat negatif yang masih rendah.
Prestasi belajar tidak akan terlepas dari kualitas proses pembelajarannya. Pembelajaran dengan rancangan yang kreatif dan pelaksanaan yang baik dapat menanamkan konsep yang baik pula. Dengan demikian diharapkan tujuan dapat tercapai sesuai harapan. Tercapainya tujuan tersebut memerlukan kreatifitas guru, diantaranya pemilihan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran semakin menarik dan menyenangkan sehingga siswa bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan mudah menerima materi yang disampaikan. Salah satunya dengan Mak’e Amat yang merupakan kepanjangan dari Make a Match. Model Make a Match adalah model pembelajaran dengan memanfaatkan kartu yang berisi pertanyaan dan kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut.
Persiapan yang harus lakukan dalam model pembelajaran Make a Match antara lain: 1) Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi kemudian menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan. 2) Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih baik jika kartu pertanyaan dan kartu jawaban berbeda warna. 3) Membuat aturan bersama siswa yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal. 4) Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan yang berhasil sekaligus untuk penskoran presentasi.
Langkah-langkah model pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan materi. 2) Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok, kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. 3) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B. 4) Guru manyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kelompok lain. 5) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya melaporkannya pada guru, guru mencatat pada kertas yang sudah dipersiapkan. 6) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. 7) Terakhir guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban.
Dengani model pembelajaran ini, aktivitas belajar siswa meningkat, pembelajaran menjadi menyenangkan, sehingga meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada materi bilangan bulat negatife. Model pembelajaran ini menciptakan suasana menyenangkan dan membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi yang lainnya. (ikd1/ton)
Guru VI SDN 3 Curugsewu Kecamatan Patean Kabupaten Kendal