RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Aktivitas perekonomian di Pasar Hewan Ambarawa mulai mulai bergeliat. Puluhan pedagang dan pembeli mulai kembali bertransaksi di pasar tersebut. Meski mengalami penurunan, setiap pasar beroperasional di hari pon selalu ramai.
Di tengah pandemi, semua yang datang tetap mengutamakan protokol kesehatan. Untuk jam operasional sudah mulai sepi ketika pukul 14.00 WIB. “Sebelum pandemi dulu sampai pukul 18.00. Memang ada penurunan, tetapi sudah mulai ramai,” kata salah satu staf Pasar Hewan Ambarawa Imam kepada RADARSEMARANG.COM.
Ia menambahkan, dalam satu bulan biasanya pasar buka 6 kali. Saat ini ada pengurangan jumlah masyarakat yang ingin menjual hewan ternak. Masyarakat bisa menjual lewat media sosial. Untuk masyarakat yang ingin menjual sapi dikenakan tarif Rp 5.000 per ekor. Sementara kambing Rp 2.000 per ekor. “Tapi kadang ada yang tidak bayar full, karena alasan belum laku terjual,” tambahnya.
Masyarakat yang berjualan tidak hanya dari Kabupaten Semarang. Tetapi Boyolali, Demak, Magelang dan sejumlah daerah lain. Pasar hewan sudah beroperasi sejak tahun 1980 an. “Pas Pon pasti ramai mas, ada sapi, kambing, dan unggas. Alhamdulillah sudah mulai banyak yang beli,” aku seorang pedagang kambing di Pasar Hewan Ambarawa, Priyono.
Ia sudah bertahun-tahun berjualan di pasar tersebut. Terkadang sepi, terkadang ramai. Tetapi bisa dipastikan ketika mendekati hari-hari besar seperti Idul Adha ataupun Idul Fitri pasti ramai pembeli. “Ya tergantung rejeki, yang penting bisa untuk mencukupi keluarga,” tambahnya. (cr5/fth)