RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memangkas anggarannya sebesar Rp 44 triliun untuk dialihkan ke penanganan Covid-19. Meski begitu beberapa proyek yang ada di kementerian tetap berjalan. Hanya mengundur pengerjaannya.
“Tidak ada proyek yang dibatalkan. Hanya diundur. Pada 2020 ini pengerjaan tendernya, tetapi untuk fisiknya pada 2021,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pembangunan kampus baru Politeknik PU di Kota Semarang kemarin (11/6/2020).
Sedangkan untuk prioritas pembangunan, lanjutnya, diantaranya padat karya dengan anggaran Rp 11,6 triliun, antara lain untuk pembangunan irigasi, jalan perumahan, air minum, dan sanitasi. Kemudian destinasi pariwisata. Karena sektor tersebut yang akan cepat kembali pulih ketika pandemi berakhir. Ada lima destinasi yang jadi prioritas Kementerian PUPR, di antaranya wisata Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.
“Jadi itu tidak disentuh oleh penghematan, dan masih jalan terus karena setelah pandemi selesai destinasi wisata itu yang lebih cepat rebound,” katanya.
Prioritas lainnya adalah menunda pekerjaan-pekerjaan reguler. Salah satu contoh yaitu irigasi di Indramayu yang ditunda tiga bulan. Dan food estate karena potensi adanya kekeringan dan krisis pangan.
Terkait dengan adanya pembangunan politeknik Pekerjaan Umum, Basuki menambahkan politeknik pekerjaan umum ini menempati tanah seluas 30 hektare. Ke depannya akan menjadikan politeknik unggulan untuk membackup Pekerjaan Umum.
Setiap tahunnya akan menerima 150 calon mahasiswa. Ada tiga jurusan. masing-masing jurusan menerima 50 calon mahasiswa. Tiga program studi tersebuk yakni Teknologi kontruksi bangunan air, Teknologi kontruksi jalan dan jembatan dan Teknologi kontruksi bangunan gedung
Sesuai rencana, tahun ini akan dibangun kampus termasuk asramanya. (hid/zal/bas)
![[ap]](https://secure.gravatar.com/avatar/65af5c6bc74b4db1955380b539068273?s=30&d=mm&r=g){kind=avatar}