RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Tim Tarung Derajat Jateng berhasil menyumbang 11 atlet dalam penyelenggaraan PON 2020 mendatang. Hasil tersebut diraih setelah Pra PON di GOR Padjajaran, Jateng berhasil finish di posisi keenam dengan meraih satu emas, satu perak dan sembilan perunggu.
Pelatih Tim Tarung Derajat Jateng, Andre Subagja mengaku hasil yang didapat anak asuhnya sudah melebihi ekspektasi. Pasalnya, dari 20 atlet yang dikirim, lebih dari setengahnya lolos kualifikasi. Padahal saat ini persaingan antardaerah cukup sengit dalam perebutan medali di cabor yang ia latih.
“Saat ini, peta persaingan berubah. Jawa Barat yang biasa menjadi juara umum justru kalah dari Bali. Dengan banyaknya tim dari daerah lain yang semakin kuat, capaian 11 atlet yang lolos sudah sangat bagus,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (5/12) kemarin.
Dari 11 atlet tersebut, Vinda Destyanasari yang turun pada kelas 54-58 kilogram, berhasil menyabet satu-satunya emas Jateng. Disusul satu medali perak yang diraih Ayu Martaningtyas pada kelas 50-54 kilogram. Dan sisanya perunggu diraih oleh M Jakfar Faisal, Deni Karya Nugroho, Fabio Salfa Riscky, Aji Krisna Wibowo, Hervina Nur Rahmadhani, Febri Nadya Fitriana, Esatarya Wulan Fitrahanny, Fatah Abdul Majid dan terakhir Vinka Widyaningrum.
Akhir Desember nanti, pihaknya akan memanggil atlet yang lolos tersebut agar dapat mengikuti pemusatan latihan. Pihaknya akan melakukan evaluasi untuk perbaikan. Sehingga bisa tampil maksimal di PON Papua mendatang.
“Saat ini mereka sedang istirahat. Tapi tim pelatih sudah mulai mengukur kekuatan lawan. Kami sudah ada strategi yang akan diberikan agar mereka bisa tampil maksimal,” lanjutnya.
Selain itu, pihaknya mengaku optimistis dapat mempersembahkan banyak emas bagi Jawa Tengah. Apalagi hanya enam daerah plus satu tuan rumah yang dapat bertanding dalam cabor tarung derajat. Ditambah lagi dengan fisik dan teknik yang mumpuni dari atlet Jateng, membuat dirinya yakin peluang mendapat emas semakin terbuka lebar. “Target emas sebanyak-banyaknya. Tapi kalau rasionalnya kami dorong yang sudah mendapatkan medali saat Pra PON. Jadi peluangnya jauh lebih besar,”pungkasnya. (akm/ida)