28 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Akhirnya Kota Magelang Turun ke PPKM Level 3

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Akhirnya Kota Magelang turun level 3. Kabar tersebut sesuai dengan isi Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) 38/2021 tentang PPKM level 4, level 3, dan level 2 di wilayah Jawa dan Bali.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengaku lega akhirnya Kota Magelang keluar dari pandemi level 4.

Menurut dia, keberhasilan ini atas kerja keras semua pihak. Pemerintah, tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan masyarakat.

“Meski sudah turun level, protokol kesehatan (prokes) harus ditingkatkan supaya kasus Covid-19 nggak melonjak lagi,” terangnya, Selasa, (7/9).

Akhir-akhir ini, kata dokter Aziz, terjadi penurunan kasus secara signifikan. Tapi pihaknya masih mengkaji, mengapa Kota Magelang belum turun ke level 2. Itu karena salah satu penilaian pusat adalah soal BOR rumah sakit.

“Kita akan evaluasi terkait pemetaan asal pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Kota Magelang,” jelasnya.

Dengan status level 3, lanjut dia, ada beberapa kelonggaran yang bisa diterapkan. Di antaranya pada sektor pendidikan, wisata, dan perdagangan.

Kaitannya dengan pendidikan, khususnya pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembukaan wisata, pihaknya akan bersiap melaksanakan simulasi.

Namun terkait sektor perdagangan, ia mengaku mendapatkan catatan dari anggota DPRD Kota Magelang. Yakni soal kerumunan di alun-alun, dan ketidakpatuhan prokes yang dilakukan para pedagang Pasar Gotong Royong.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang Joko Budiyono menerima masukan dari para wakil rakyat itu. Ia akan segera menindaklanjuti. Diakui, kepatuhan prokes di pasar tersebut sangat rendah.

“Aktivitas di pasar ini luar biasa. Karena pasar ini jadi kulakan atau pasar induk. Pedagang dari mana saja tumplek blek kulakan di sana,” terang pria yang juga menjabat sekda itu.

Pengamatan di lapangan, pasar tersebut ramai sejak pukul 09.00 sampai 17.00. Pihaknya juga kerap melakukan operasi masker di sana, bersama TNI dan Polri. “Tapi kembali lagi begitu,” terangnya.

Menurut dia, pedagang Pasar Gotong Royong mestinya mencontoh pasar-pasar tradisional lainnya yang mematuhi prokes. Bahkan di Pasar Rejowinangun, berani menggaungkan tagline sebagai Pasar Sehat Covid-19.

Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Kota Magelang Harjadi membuka fakta di forum diskusi antara pemkot dengan anggota DPRD.  Para pedagang Pasar Gotong Royong tidak bermasker.

Menurutnya ini kontradiksi dengan upaya banyak pihak dalam mencegah dan mengendalikan Covid-19. Ia harap, kepala pasar agar dipanggil oleh pemkot dan diminta untuk menertibkan pedagang di sana. (put/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya