27 C
Semarang
Jumat, 8 Desember 2023

Kualitas Bagus, Harga Tetap Rendah

Artikel Lain

TABAH RIYADI / RADARSEMARANG.COM

JEMUR : Para petani Temanggung menjemur hasil panen tembakau. Tahun ini kualitas tembakau cukup baik namun harga jual belum sesuai harapan petani.

 

RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG, Radar Semarang- Jika dibandingkan tahun-tahun lalu kualitas tembakau hasil panen tahun ini lebih baik. Namun para petani masih mengeluhkan harga tembakau yang tidak sesuai harapan.
“Jika dilihat dari kualitasnya, tembakau tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Tapi soal harga masih belum sesuai harapan,” ungkap Agus Setyawan salah satu petani tembakau.
Menurutnya, rendahnya harga tembakau disebabkan tidak adanya persaingan harga. Bahkan hanya ada satu saja perwakilan pabrikan yang gencar melakukan pembelian tembakau di Temanggung. Sementara hasil produksi tembakau saat ini juga mengalami penurunan.
“Seharusnya, dengan kualitas tembakau yang baik dan produksinya tidak banyak, maka harga jual tembakau bisa lebih baik. Tapi pada kenyataannya tidak demikian,” ujarnya.
Diakui Agus di setiap panen raya tembakau tiba memang ada sejumlah perwakilan pabrikan rokok kretek yang melakukan pembelian di Temanggung. Hanya saja tidak semua perwakilan pabrikan tersebut melakukan pembelian dengan gencar sehingga tidak ada persaingan dagang.
Agus juga menyampaikan untuk harga tembakau rajangan kering saat ini tertinggi baru sekitar Rp110.000 per kilogram. “Itu harga jual di salah satu perwakilan pabrikan rokok kretek di Temanggung. Padahal ini sudah puncak musim panen,” ujatrnya.
Sementara jika ada persaingan perdagangan tembakau, harga tembakau dengan kualitas grade E ditaksir bisa mencapai lebih dari Rp120.000 per kilogram. Hal senada juga diungkapkan Suhari salah satu petani tembakau asal Kecamatan Kledung yang mengaku produksinya tahun ini menurun hampir separonya.
“Saya tanam tembakau sekitar satu hektare. Kalau dalam kondisi normal produksinya antara tujuh sampai delapan kuintal tembakau rajangan kering, tapi saat ini perkiraan saya paling banyak hanya produksi sekitar 4 sampai lima kuintal saja,” terangnya.
Dia berharap meskipun produksi turun harga tetap stabil dan pendapatan petani dari tembakau tidak mengalami penurunan yang terlalu banyak. (tbh/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya