RADARSEMARANG.COM – PEMBELAJARAN pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar, dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak, sehingga benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham, serta dari berprilaku yang kurang baik menjadi baik.
Bahasa Jawa dianggap sebagian orang sebagai bahasa yang sulit dan sukar. Sebenarnya bahasa Jawa sebagai bahasa yang sangat lentur dibandngkan bahasa yang lain, dikarenakan dalam bahasa Jawa memiliki kosa kata yang sangat banyak. Penerapakannya juga bermacam – macam, sesuai penggunaan. Sebagai contoh. dalam bahasa Indonesia makan , hanya makan, bahasa Inggris tidur hanya eat digunakan untuk siapa – saja dan dalam keadaan apa saja namun bahasa Jawa makan, maem, dhahar, nedo, mbadok, nguntal lan sanesipun.
Dalam pendidikan diperlukan peran guru sebagai pendidik dan pengajar yang professional, Materi yang releven dengan kebutuhan, metode yang tepat untuk mencapai tujuan, evaluasi sebagai alat pengukur, serta sarana prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran, baik melalui siswa maupun lingkungannya. Metode atau cara yang pas untuk menunjang kegiatan pelajaran bahasa Jawa bagi siswa berupa kosa kata melalui bermain peran.
Bahasa Jawa yang digunakan sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat tidak lepas dari penguasaan kosa kata, karena akan memperlancar siswa dalam berkomunikasi dan mempermudah memahami bahasa yang ada dalam buku pelajaran. Penguasaan kosa kata yang lebih banyak memungkinkan menerima dan menyampaikan informasi yang lebih luas dan komplek.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memenuhi atau menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan dalam empat ketrampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan ketrampilan inilah yang digunakn untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu kebijakan dimasukkan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi berbahasa.
Adapun bentuk bermain peran dalam kosa kata bahasa Jawa berupa permainan antar dua orang atau lebih dengan menggunakan kosa kata bahasa Jawa. Permainan ini dapat berupa dialog, atau bercerita yang saling berperan.
Metode bermain cerita sangat baik untuk memahami dan memperkaya kosa kata bahasa Jawa. Bermain cerita berbentuk kelompok, disaat kelompok maju bercerita, maka kelompok lain mendengarkan dan mencatat kosa kata yang sulit, setelah selesai kosa kata dibahas dalam kelompok terebut. Kemudian dipaparkan arti kosa kata tersebut, kegiataan ini berlanjut antar kelompok sehingga akan mendapatkan kosa kata berbahasa Jawa yang sangat banyak.
Metode hafalan dengan menggunakan kosa kata bahasa Jawa masih sangat efektif. Setiap hari kita mewajibkan pada diri sendiri untuk menghafal minimal lima kosa kata berbahasa Jawa berbeda – beda materi, sehingga lambat laun kita akan menguasai jutaan kosa kata bahasa Jawa yang kita kuasai. (*/zal)
GURU SMP NEGERI 2 GUNTUR