RADARSEMARANG.COM – GURU memegang peranan kunci dalam pembentukan watak dan perilaku pelajar pemegang estafet kepemimpinan bangsa Indonesia pada masa yang akan datang. Menyadari pentingnya kedudukan dan tanggung jawab terhadap perkembangan potensi pelajar, guru wajib membekali pelajar dengan hal-hal positif dan arah yang lurus.
Arah lurus yang harus ditempuh oleh sang guru untuk mencegah tindak kekerasan di kalangan pelajar itu terdapat dalam “Jurus Panca Sang Guru.” Jurus panca sang guru adalah lima arah lurus yang harus ditempuh sang guru untuk mencegah tindak kekerasan di kalangan pelajar, yang meliputi; penanamkan kebiasaan menulis buku catatan harian di kalangan pelajar, mendongeng untuk mengawal pembelajaran, mengimplementasikan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan pada mata pelajaran yang diampu, melaksanakan pembelajaran dengan ikhlas, sabar dan penuh kasih sayang, serta menerapkan pendidikan tanpa kekerasan.
Terkait dengan penanamkan kebiasaan menulis buku catatan harian, para pelajar perlu memiliki satu buku khusus sebagai buku harian pribadi. Melalui buku harian, seorang pelajar dapat mencurahkan segala sesuatu (tanpa batas) yang bersifat pribadi atau bertema keluarga dan dianggap cukup penting bagi diri sendiri.
Lalu tentang mendongeng untuk mengawali pembelajaran. Setiap masuk kelas, guru perlu meluangkan waktu sekitar 10 menit untuk mendongeng, yakni sebelum memulai pelajaran. Melalui dongeng, peserta didik diharapkan dapat belajar dari kehidupan orang-orang terdahulu (tokoh-tokoh dalam dongeng). Kehidupan yang dimaksud adalah kehidupan tokoh yang berakhlak mulia. Sebab, kisah-kisah kehidupan yang bernilai akhlak mulia dapat memberikan peluang kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berakhlak mulia, sehingga kelak terhindar dari tindak kekerasan.
Tentang implementasikan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan pada mata pelajaran yang diampu. Pelajar sebagai generasi muda perlu dibekali Iman dan Takwa (Imtak), sehingga kelak menjadi pemimpin negeri yang berakhlak mulia. Pembekalan imtak kepada peserta didik tidak hanya menjadi tanggung jawab guru Agama. Guru non Agama pun perlu mengimplementasikan nilai-nilai imtak pada mata pelajaran yang diajarkannya. Guru mata pelajaran nona gama harus pandai meramu butir-butir pembelajaran dengan dalil-dalil ayat suci Alquran atau hadis.